Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat atau Bank Nagari telah membukukan laba bersih Rp388,16 miliar pada kuartal III/2023, naik 9,38% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp354,86 miliar.
Berdasarkan publikasi di Harian Bisnis Indonesia pada Senin (23/10/2023), Bank Nagari mencatatkan peningkatan pendapatan lainnya 12,11% yoy menjadi Rp135,41 miliar pada kuartal III/2023.
Kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) pun menyusut dari Rp108,02 miliar pada September 2022 menjadi Rp58,57 miliar pada September 2023.
Dari sisi intermediasi, Bank Nagari telah menyalurkan kredit dan pembiayaan syariah Rp23,87 triliun pada kuartal III/2023, naik 8,35% yoy. Aset pun naik 5,42% yoy menjadi Rp31,49 triliun pada kuartal III/2023.
Bank juga berhasil menjaga kualitas aset. Tercatat, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross Bank Nagari susut dari 2,33% pada September 2022 menjadi 2,17% pada September 2023. Adapun, NPL nett Bank Nagari turun dari level 0,48% ke level 0,31%.
Langkah ini menambal bunga bersih (net interest income/NII) yang sedikit turundari Rp1,38 triliun pada kuartal III/2022, menjadi Rp1,37 triliun pada kuartal III/2023.
Baca Juga
Dari sisi pendanaan, Bank Nagari telah meraup dana pihak ketiga (DPK) Rp25,33 triliun pada September 202e, naik 3,34% yoy. Namun, dana murah atau current account saving account (CASA) Bank Nagari telah turun 5,91% yoy menjadi Rp10,97 triliun.