Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos CIMB Niaga (BNGA) Ungkap Faktor Pendorong Laba Naik 25,8% per September 2023

PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) melaporkan perolehan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp6,3 triliun sampai dengan September 2023.
Nasabah beraktivitas di CIMB Niaga Digital Lounge di Jakarta, Sabtu (10/12/2022). /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Nasabah beraktivitas di CIMB Niaga Digital Lounge di Jakarta, Sabtu (10/12/2022). /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) melaporkan perolehan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp6,3 triliun sepanjang 9 bulan pertama 2023. Perolehan ini naik sebesar 25,8% year-on-year (yoy) dan menghasilkan earnings per share Rp196,6.

Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, perolehan kinerja keuangan yang baik ini sejalan dengan progres berkelanjutan dalam transformasi perusahaan.

“Fokus utama kami masih sama dengan strategi yang dijalankan sebelumnya, yaitu memperluas basis nasabah dan memperkuat portofolio CASA, memastikan perbaikan kualitas aset yang berkelanjutan, dan mendorong digital engagement yang lebih baik untuk masa depan,” ujar Lani berdasarkan keterangan resmi yang diterima Bisnis, Sabtu (28/10/2023)

Tercatat, return on equity (ROE) sebesar 15,4% pada kuartal III/2023, naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 12,9%.

Tak hanya itu, atas prinsip kehati-hatian dalam menjaga kualitas aset yang diterapkan berjalan efektif, di mana gross non-performing loan (NPL) membaik menjadi 2,4% pada kuartal III/2023 dari 3,6% pada kuartal III/2022 

Bahkan, dia menyebut, di tengah kondisi yang terus berubah cepat, pihaknya senantiasa memberikan profitabilitas dan imbal hasil modal yang menarik bagi para pemegang saham, sekaligus terus memperkuat rasio permodalan dan likuiditas.

“CIMB Niaga senantiasa menjaga posisi permodalan dan likuiditas yang solid dengan capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) masing-masing sebesar 23,8% dan 86,4%,” sebutnya.

Total aset konsolidasian perseroan per 30 September 2023 mencapai Rp329,1 triliun, naik 7,2% yoy. Sementara itu, total dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp235,3 triliun dengan rasio current account and savings account (CASA) sebesar 66,7%. 

Adapun, CASA tumbuh 4,5% sebagai hasil upaya Bank membangun hubungan yang lebih erat sekaligus meningkatkan pengalaman nasabah dalam memanfaatkan layanan digital CIMB Niaga.

Jumlah kredit atau pembiayaan naik 5,2% yoy menjadi Rp205,6 triliun dengan pertumbuhan tertinggi dari bisnis small medium enterprise (SME) yang naik 8,1%. Diikuti corporate banking yang naik 6% dan consumer banking yang tumbuh 5,9% 

“Pertumbuhan kredit retail dikontribusikan dari kredit pemilikan mobil [KPM] yang naik 11,5% yoy dan kredit pemilikan rumah [KPR] yang naik 2,7%,” katanya.

Tak hanya itu, dia menyebut, sebagai bagian dari upaya BNGA terus mendorong masa depan yang berkelanjutan dan mendukung tercapainya emisi rendah karbon, di mana BNGA telah berpartisipasi sebagai pembeli pertama unit karbon dalam peluncuran Bursa Karbon Indonesia (IDX Carbon) yang dilakukan baru-baru ini. 

“Ini merupakan bagian dari strategi Bank untuk mencapai status net zero pada 2050 dan dukungan terhadap program dekarbonisasi yang telah ditetapkan pemerintah Indonesia sebagaimana tertuang dalam dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution [ENDC] Indonesia,” kata Lani.

Saat ini, CIMB Niaga terus mengembangkan berbagai produk berbasis digital untuk melengkapi layanan yang diberikan melalui kantor cabang. 

Per 30 September 2023, 97% dari total transaksi nasabah telah dilakukan melalui layanan branchless banking, seperti OCTO Mobile, OCTO Clicks, Automated Teller Machines (ATM), dan OCTO Pay (mobile wallet).

Untuk mendukung pertumbuhan bisnis, CIMB Niaga terus meningkatkan customer experience dengan menawarkan berbagai produk dan layanan yang komprehensif melalui 411 cabang dan jaringan (termasuk 36 digital lounge). 

Per 30 September 2023, jaringan CIMB Niaga secara nasional didukung oleh 3.952 ATM (termasuk cash remittance machine and multidenom deposit machine) dan 469.790 electronic data capture (EDC & QR).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper