Bisnis.com, JAKARTA — Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) untuk kedua kalinya tidak kuorum. Restu private placement untuk mendongkrak porsi kepemilikan saham masyarakat atau free float pun belum didapatkan BNGA.
Berdasarkan keterbukaan informasi, RUPSLB BNGA yang digelar pada 19 Oktober 2023 kembali tidak memenuhi kuorum. Tingkat kehadiran pada RUPSLB kedua itu adalah 756.063.779 saham atau sekitar 44,73% dari seluruh saham independen yang diterbitkan perseroan.
"Kuorum tidak terpenuhi, sehingga rapat tidak dapat dilaksanakan," tulis Manajemen BNGA dalam keterbukaan informasi pada Jumat (20/10/2023).
RUPSLB CIMB Niaga itu pun tidak berhak dan tidak berwenang membicarakan dan mengambil keputusan yang sah serta mengikat untuk seluruh agenda.
Ke depannya, perseroan pun akan mengajukan usulan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai kuorum kehadiran serta jumlah suara yang akan diambil. Kemudian, undangan dan jadwal RUPSLB ketiga paling lambat 14 hari setelah RUPSLB kedua.
Sebelumnya, RUPSLB pertama BNGA yang digelar pada 9 Oktober 2023 tidak memenuhi kuorum karena dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili 754.897.148 saham atau 44,84 persen dari seluruh saham dengan hak suara yang sah.
Baca Juga
Padahal, dalam mata RUPSLB, CIMB Niaga akan meminta persetujuan pemegang saham untuk menggelar penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
BNGA memang rencananya akan menggelar private placement setelah mendapatkan persetujuan RUPSLB. Perkiraan periode pelaksanaan PMTHMETD ini direncanakan selesai dan efektif sebelum 21 Desember 2023.
Private placement ini direncanakan sebanyak-banyaknya 10,59 juta saham dengan nilai nominal sebesar Rp50 per saham.
Manajemen BNGA menjelaskan bahwa private placement yang akan digelar merupakan upaya pemenuhan Peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI) No. I-A. Dalam aturan tersebut, perusahaan tercatat mesti memiliki jumlah saham free float paling sedikit 50 juta saham dan paling sedikit 7,5 persen dari jumlah saham tercatat paling lambat 2 tahun sejak diterbitkannya perubahan terakhir atas Peraturan BEI No. I-A pada 21 Desember 2021.
Sebagaimana diketahui, porsi kepemilikan saham masyarakat atau free float BNGA terpantau masih berada pada level minimum. Mengacu pada laporan bulanan registrasi pemegang efek yang dibagikan perseroan, hingga periode 31 Agustus 2023 porsi saham free float hanya tercatat di level 6,73 persen.
Dengan private placement jumlah saham beredar perseroan akan bertambah, sehingga akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan.
Selain itu, Manajemem CIMB Niaga menyebutkan seluruh dana yang diperoleh dari PMTHMETD setelah dikurangi biaya-biaya transaksi, akan dipergunakan seluruhnya oleh perseroan untuk pembiayaan ekspansi kegiatan usaha.