Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) terus mengandalkan Livin’ dan Kopra dalam menghimpun dana murah atau current account and saving account (CASA) dalam memperkuat likuiditas hingga akhir 2023.
Sebagai informasi CASA adalah dana pihak ketiga (DPK) berupa tabungan dan giro. Keduanya memiliki tingkat suku bunga yang lebih rendah dibandingkan dengan deposito, sehingga bank akan menanggung beban bunga yang lebih kecil.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan hingga September 2023, Bank Mandiri berhasil menghimpun total dana pihak ketiga (DPK) secara positif.
Tercatat, DPK konsolidasi tumbuh 6,6% year-on-year dari Rp1.361,3 triliun di September 2022 menjadi Rp1.451,7 triliun pada akhir September 2023 yang ditopang oleh CASA. Total dana murah Bank Mandiri pun menembus Rp1.070,3 triliun, naik sebesar 12,8% secara YoY.
Rasio dana murah Bank Mandiri pun praktis terkerek naik menjadi 73,7% secara konsolidasi dan 78,8% secara bank only di September 2023.Angka ini tumbuh dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang masing-masing sebesar 69,7% secara konsolidasi dan 73,3% secara bank only.
“Dengan ini, Bank Mandiri tetap optimis DPK pada akhir tahun 2023 dapat terus tumbuh secara optimal dengan dana murah [Tabungan dan Giro] sebagai pendorong pertumbuhan,” katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (12/11/2023).
Baca Juga
Rudi mengatakan, perseroan bakal mengoptimalisasi penghimpunan dana murah dengan memanfaatkan layanan digital multi transaksi yang menawarkan kemudahan dan fleksibilitas transaksional melalui Livin dan Kopra.
"Keunggulan Bank Mandiri di sisi penghimpunan CASA, yakni dengan terus diperdalam dengan beragam inovasi fitur dan layanan baru dari Livin seperti transfer valas, fitur Livin All New Sukha dan Livin Merchant," ujarnya.
Sementara itu, kata Rudi, Kopra juga mampu memberikan kemudahan transaksi bisnis secara terintegrasi dengan solusi yang komprehensif terhadap seluruh aspek ekosistem bisnis nasabah yang mencakup trade, payment, collection, liquidity, dan value chain financing dan lainnya.