Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal III/2023, BFI Finance (BFIN) Catat Piutang Pembiayaan Alat Berat Naik 43%

BFI Finance (BFIN) mencatat pembiayaan alat berat masih prospektif hingga akhir tahun ini. Sepanjang tahun berjalan, BFIN mencatatkan kenaikan 43%.
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang PT BFI Finance Tbk. (BFIN), Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Abdurachman
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang PT BFI Finance Tbk. (BFIN), Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten leasing milik Jerry Ng dan Garibaldi 'Boy' Thohir, PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN) atau BFI Finance menyampaikan pembiayaan alat berat masih prospektif hingga akhir tahun ini. Perusahaan tercatat meraih pertumbuhan dobel digit pada segmen ini.

Corporate Communication Head BFI Finance Dian Ariffahmi mengatakan bahwa sampai kuartal III/2023, piutang pembiayaan alat berat BFI Finance tumbuh sekitar 43% secara tahunan (year-on-year/yoy). Penyumbang bisnis ini utamanya pelaku usaha dari sektor pertambangan dan konstruksi.

“Kami proyeksikan hingga akhir tahun, alat-alat berat pertumbuhan pasarnya masih cukup bagus,” kata Dian kepada Bisnis, Selasa (14/11/2023).

Dian menuturkan fluktuasi harga dari komoditas yang terjadi belum membuat perusahaan melakukan pemangkasan target.Pasalnya fluktuasi harga komoditas merupakan hal yang biasa terjadi di pasar. Maka dari itu, emiten bersandi saham BFIN itu memproyeksikan pembiayaan alat berat masih menjanjikan di tahun depan.

“Untuk periode 2024, kami melihat sektor alat-alat berat masih cukup menjanjikan, khususnya untuk segmen pembaruan unit-unit yang sudah jatuh tempo,” ujarnya. 

Berdasarkan Statistik Lembaga Pembiayaan yang dipublikasikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), piutang pembiayaan alat-alat berat mengalami pertumbuhan sebesar 18% yoy pada Agustus 2023. Nominal piutangnya naik dari Rp34,61 triliun pada Agustus 2022 menjadi Rp40,84 triliun pada periode yang sama tahun ini.

Meski secara nominal tumbuh, piutang pembiayaan alat berat mengalami pertumbuhan melambat jika dibandingkan dengan Agustus 2022 yang mampu tumbuh 28,16% yoy atau sebesar Rp34,61 triliun.

OJK mencatat porsi pembiayaan alat berat hanya mengambil kue sebesar 8,51% dari total piutang pembiayaan yang mencapai Rp479,94 triliun pada delapan bulan pertama 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper