Bisnis.com, JAKARTA— PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) menargetkan pertumbuhan aset mencapai 21,92% pada kuartal IV/2023.
Perusahaan pembiayaan multifinance milik bank pelat merah BRI tersebut masih optimistis meskipun pertumbuhan ekonomi terkoreksi menjadi 4,9% pada kuartal III/2023.
“Meskipun terdapat isu penurunan perekonomian Indonesia, proyeksi kinerja bisnis BRI Finance di kuartal IV/2023 optimis akan bertumbuh solid. Untuk kuartal IV/2023 diproyeksikan pertumbuhan aset akan tumbuh sekitar 21,92%,” kata Direktur Operasional dan Sekretaris BRI Finance Willy Halim Sugiardi kepada Bisnis, Rabu (15/5/2023).
Untuk pendapatan, Willy menambahkan pihaknya menargetkan pertumbuhan sebanyak 35,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Sepanjang 2022, BRI Finance berhasil mengantongi total aset senilai Rp7,33 triliun.
Angka tersebut tumbuh 39,68% secara dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dengan nilai Rp5,25 triliun.
Sementara itu, pendapatan tahun berjalan yang dibukukan sebanyak Rp890,60 miliar. Angka tersebut tumbuh 45,37% dari Rp612,62 miliar pada 2021.
Baca Juga
Pertumbuhan pada kuartal IV/2023, menurut Willy tercermin dari pertumbuhan bisnis pada kuartal III/2023. Willy mengatakan pada periode tersebut total aset meningkat sebesar 24,9% dan pendapatan perusahaan bertumbuh sebesar 41,0%.
Willy menyebut perseroan melakukan rekomposisi pembiayaan yang memiliki suku bunga pinjaman rata-rata tinggi seperti mobil bekas, refinancing, dan pembiayaan motor pada kuartal III/2023.
BRI Finance diketahui mencatatkan penyaluran piutang pembiayaan sebesar Rp 4,19 triliun pada kuartal III/2023. Angka tersebut tumbuh lebih dari 100% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun porsi piutang pembiayaan segmen konsumer masih menjadi produk pembiayaan terbesar di BRI Finance. Pertumbuhan piutang pembiayaan secara tahunan diproyeksikan meningkat 12,5% pada akhir 2023. Pada 2022, piutang pembiayaan yang dicatat BRI Finance mencapai Rp6,47 triliun.
