Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BCA (BBCA) Ungkap Pertimbangan Tebar Dividen Rp42,50 per Saham

Bank Central Asia (BBCA) akan membagikan dividen interim senilai Rp42,50 per saham atau setara Rp5,23 triliun pada Desember 2023.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja memberikan keterangan saat Paparan Kinerja Keuangan BCA Semester I 2022 di Jakarta, Rabu (27/7/2022). Bisnis
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja memberikan keterangan saat Paparan Kinerja Keuangan BCA Semester I 2022 di Jakarta, Rabu (27/7/2022). Bisnis

Bisnis.com, TABANAN — PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) akan membagikan dividen interim senilai Rp42,50 per saham atau setara Rp5,23 triliun pada Desember 2023 kepada pemegang saham. Ada sejumlah pertimbangan penetapan nilai dividen interim tersebut.

Berdasarkan publikasi di Harian Bisnis Indonesia, manajemen BCA memutuskan untuk membagikan dividen interim senilai Rp42,5 per saham dari kinerja keuangan per September 2023. Jumlah saham BBCA yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 123,275 miliar saham sehingga total dividen yang diberikan mencapai Rp5,23 triliun.

Adapun, nilai tebaran dividen interim itu naik 21,4% dibandingkan tebaran pada 2022 sebesar Rp35 per saham atau dengan nilai Rp4,31 triliun.

"Pembagian dividen interim tunai ini merupakan komitmen perseroan untuk senantiasa menjalankan bisnis dengan sebaik-baiknya, dalam rangka memberikan nilai tambah yang berkesinambungan kepada pemegang saham,” ujar Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam keterangan tertulis pada Kamis (23/11/2023).

Adapun, Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan ada sejumlah pertimbangan BCA dalam memberikan dividen interim dengan nilai tersebut.

"Pertimbangannya kami ingin memberi nilai tambah, dilihat juga dengan beberapa hal terkait kinerja perusahaan serta dari pencadangan dana," katanya setelah acara Sosialisasi Green Sukuk ST011 & Penanaman Pohon Bakti BCA pada Kamis (23/11/2023) di Bali.

Selain itu, BCA mempertimbangkan kondisi ekonomi baik domestik maupun global. "Ke depan sangat chalangging bagi Indonesia, karen Indonesia tidak berdiri sendiri, ada faktor geopolitik hingga kebijakan Fed Fund Rate yang memengaruhi. Itu akan dikaji dari sisi makro ekonomi," ujar Hera.

Sebagaimana diketahui, emiten Grup Djarum milik konglomerat Keluarga Hartono tersebut memang telah membukukan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp36,4 triliun pada kuartal III/2023, naik 25,8% secara tahunan (year on year/yoy).

Sementara, berdasarkan catatan Bisnis, BCA tidak pernah absen membagikan dividen interim kepada para pemegang saham sejak 2004. BCA menjadi salah satu perusahaan yang dikenal royal membagikan keuntungan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen. Rekam jejak itu membuat saham BBCA menjadi salah satu anggota indeks IDX High Dividend 20.

BCA biasanya membagikan dividen sebanyak dua kali untuk satu periode tahun buku keuangan sejak 2004. Pertama, perseroan membagikan dalam bentuk dividen interim yang biasanya diumumkan pada rentang September hingga Desember. Kedua, BBCA membagikan dividen final yang diputuskan melalui rapat umum pemegang saham tahunan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper