Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU) atau Tugu Insurance buka suara terkait kabar penjualan aset properti yang diperkirakan mencapai lebih dari Rp1 triliun di Hong Kong.
Presiden Direktur Tugu Insurance Tatang Nurhidayat mengatakan bahwa kabar penjualan aset tersebut masih rumor. “Itu masih rumor, tapi prinsipnya kami itu selalu cair, selalu menganalisis. Kalaupun misalkan kita rasa aset ini mesti kita transformasi ke aset yang lebih baik, enggak ada masalah,” kata Tatang saat ditemui di Jakarta, dikutip pada Minggu (26/11/2023).
Dia hanya mengatakan bahwa Tugu Insurance selalu menganalisa aset perusahaan menjadi lebih baik untuk jangka panjang. “Masalah jual [atau] nggak jual, itu nggak ada [dan] belum bisa kita sampaikan, tetapi kita selalu menganalisa semua aset kita dan kita harus mentransformasikan aset kita menjadi aset yang lebih baik, demi kemampuan sustainability jangka panjang,” ujarnya.
Untuk itu, Tatang belum menyatakan secara gamblang kabar penjualan aset properti di Hong Kong yang mencapai Rp1 triliun.
Tatang menuturkan bahwa di dalam aturan kesehatan keuangan, nilai aset dalam bentuk likuid atau dalam bentuk financial asset lebih mempunyai harga untuk kesehatan keuangan.
“Jadi sebetulnya secara kasar, kalau properti itu menjadi uang dan misalkan diinvestasikan di tempat yang financial asset, bagi kesehatan keuangan [perusahaan asuransi] naik, lebih baik,” sambungnya.
Baca Juga
Namun, lanjut Tatang, ada sejumlah indikator lain yang perlu diperhatikan, mulai dari return of investment, likuiditas,m kesehatan keuangan, hingga proyek jangka panjang.
“Tapi kalau dari kesehatan keuangan lebih bagus punya financial asset dibandingkan dengan fixed asset,” tandasnya.
Selain properti, Tugu sendiri memiliki anak usaha di Hongkong yakni Tugu Insurance Company (TIC) Hong Kong. Entitas TIC adalah perusahaan asuransi umum yang didirikan di Hong Kong pada tanggal 15 Desember 1965. Fokus awal perusahaan adalah memberikan perlindungan asuransi penting terhadap aset PT Pertamina (Persero).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
.jpg?w=300&h=221)
