Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan kredit perbankan pada 2024 di level 10% hingga 12%. Sejumlah bankir pun optimistis kredit akan moncer pada tahun depan.
Presiden Direktur PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) Taswin Zakaria mengatakan Maybank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan penyaluran kredit yang sama dengan BI.
"Untuk pertumbuhan ke depan kita lihat juga dari alokasi APBN [anggaran pendapatan dan belanja negara] juga tahun depan untuk infrastruktur cukup besar. Mudah-mudahan itu bisa menggerakkan kegiatan-kegiatan ekonomi yang lain," katanya setelah acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2023 pada Rabu (29/11/2023).
Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) Nixon L.P. Napitupulu mengatakan BTN sendiri memproyeksikan kinerja kredit tahun depan moncer, terutama kredit pemilikan rumah (KPR) yang menjadi andalan.
"BTN masih ke KPR, kita enggak ke mana-mana. KPR subsidi masih tumbuh, KPR non subsidi makin tumbuh," ujarnya.
Baca Juga
Apalagi, menurutnya permintaan KPR terdorong oleh sejumlah insentif dari regulator dan pemerintah. Dia menilai stimulus dari pemerintah juga bagus sehingga bisa mendorong penjualan.
Adapun, bank-bank syariah memproyeksikan penyaluran pembiayaan syariah yang lebih tinggi lagi. Wakil Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI (BRIS) Bob Tyasika Ananta mengatakan secara historis, sejak BSI terbentuk pada 2021, pertumbuhan pembiayaannya selalu di atas rata-rata industri.
"Jadi kalo kemudian di-contact tahun depan sekitar 10%-12% ya kita di kisaran 16%-an. Apalagi, pasar khususnya preferensi syariah masih cukup besar peluangnya," katanya.
Direktur Utama PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Indra Falatehan mengatakan Bank Muamalat menargetkan pertumbuhan pembiayaan yang tinggi untuk tahun depan.
"Pembiayaan syariah di Bank Muamalat tahun depan di atas 25%. Sektor yang kami sasar ekosistem syariah, lembaga pendidikan, rumah sakit dan konsumer. Akan tinggi di konsumer," tuturnya.
Sementara itu, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa pertumbuhan kredit perbankan pada 2024 dan 2025 berpotensi meningkat lebih tinggi pada level dua digit.
Pada 2024, Perry optimistis pertumbuhan kredit akan mencapai kisaran 10% hingga 12%, lebih tinggi dari perkiraan pada tahun ini pada kisaran 9% hingga 11%.
“Pertumbuhan kredit akan meningkat ke 10%-12% pada 2024 dan kemudian akan meningkat kembali ke 11%-13% pada 2025,” katanya dalam acara PTBI, Rabu (29/11/2023).
Sejalan dengan pertumbuhan kredit, BI memperkirakan perekonomian Indonesia akan tetap berdaya tahan dan tumbuh kuat pada 2024, di tengah ketidakpastian global yang masih sangat tinggi.
Perekonomian dalam negeri pada 2024 diperkirakan tumbuh pada kisaran 4,7% hingga 5,5% dan akan meningkat lebih tinggi pada 2025.
“InsyaAllah ekonomi Indonesia 2024 dan 2025 akan menunjukkan ketahanan dan kebangkitan. Pertumbuhan ekonomi akan cukup tinggi pada 4,7%-5,5% pada 2024 dan meningkat pada kisaran 4,8%-5,6% pada 2025, salah satu yang tertinggi di dunia,” kata Perry.
Dia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 akan didukung oleh menguatnya konsumsi dan investasi, terutama didukung oleh kenaikan gaji aparatur sipil negara (ASN), penyelenggaraan Pemilu, dan pembangunan infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN), di samping peningkatan ekspor yang dipicu program hilirisasi pemerintah. Lebih lanjut, tingkat inflasi Indonesia pada 2024 dan 2025 menurut Perry akan tetap terjaga dan terkendali pada tingkat 1,5% hingga 3,5%.