Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI 'Pede' Bisnis Kartu Kredit Tetap Moncer di Tengah Gempuran Paylater

Saat ini jumlah pengguna kartu kredit BNI hampir menyentuh 2 juta, dengan nilai transaksi tumbuh di kisaran 20% secara tahunan.
Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang BNI di Tangerang Selatan, Kamis (30/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang BNI di Tangerang Selatan, Kamis (30/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menilai pertumbuhan kartu kedit masih terus potensial di tengah gempuran produk buy now pay later (paylater). Perseroan bakal terus berinovasi demi menggenjot pertumbuhan kartu kredit.

Department Head of Premium Partnership BNI Card Business Prilyanti Maulydia menyebut salah satu fokus BNI saat ini menyasar anak muda, sehingga perbankan terus menawarkan solusi yang sesuai kebutuhan dan tren yang ada.

“Banyak generasi muda yang apply enggak mau ribet. Jadi, kita [BNI] semuanya melalui digital akuisisi, kecepatan approval [kartu kredit] itu menjadi inovasi kita,” ujarnya pada Bisnis dalam Contactless Talk di Jakarta, Senin (18/12/2023).

Tak hanya itu, selain soal kecepatan, kemudahan juga menjadi hal yang diperhatikan BNI. “Misalnya, kemudahan untuk apply kartu kredit BNI. Hal-hal seperti itu kita optimis untuk mendapat customer baru seusia mereka [generasi milenial],” katanya.  

Lebih lanjut, Maudy mengatakan terkait layanan paylater BNI, saat ini belum tersedia untuk end user customer. Meski begitu, dia menyebut BNI sendiri memiliki program cicilan 0% yang bisa memudahkan customer.

“Saat ini paylater-nya lebih ke B2B. Tapi, kami menyediakan cicilan 0% misal tenor 3 bulan. Lalu, untuk tenor lebih tinggi kami berikan bunga spesial yang bukan bunga transaksi ritel biasa,” ucapnya.

BBNI sejatinya telah menyalurkan kredit paylater melalui platform Shopee dan Traveloka sejak 2021. Melalui kerja sama tersebut, perseroan menyalurkan pinjaman kepada pengguna platform yang memilih opsi pembayaran menggunakan cicilan saat bertransaksi. 

Di sisi lain, Maudy menilai kartu kredit kian bertumbuh seiring dengan bangkitnya tren perjalanan pascapandemi yaitu aktivitas traveling.

Hal ini tercermin dari kenaikan transaksi Kartu Kredit BNI di kategori merchant Travel Related, baik online maupun offline, untuk perjalanan domestik maupun internasional yang meningkat sekitar 31% pada periode year to date November 2023 dibanding periode yang sama pada 2022.

“Menurut data kami, open border yang dimulai kuartal III atau bahkan kuartalIV/2022, serta relaksasi aturan perjalanan di masa pasca pandemi membuat adanya peningkatan demand pariwisata di tahun 2023. BNI menangkap peluang dan menyediakan solusi travel terbaik untuk Pemegang Kartu Kredit BNI berupa promo dan event seputar traveling,” ucapnya. 

Adapun, saat dihubungi terpisah General Manager Divisi Bisnis Kartu BNI Grace Situmeang menyampaikan saat ini jumlah pengguna kartu kredit BNI hampir menyentuh 2 juta, dengan nilai transaksi tumbuh di kisaran 20% secara tahunan. 

Walau terbilang pertumbuhan kartu kredit BNI moncer, akan tetapi perseroan tidak ingin lewat dalam mencicipi bisnis kue paylater yang tengah digandrungi masyarakat

Tercatat, BNI berencana meluncurkan fitur paylater di aplikasi BNI Mobile Banking pada awal 2024. Saat ini, perseroan masih mempersiapkan segala hal terkait fitur tersebut, termasuk mengkaji langkah-langkah untuk memitigasi risiko kredit. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper