Namun demikian, Ghufron menyebut sejatinya BPJS Kesehatan masih mampu untuk membayarkan klaim manfaat 4,36 bulan ke depan. Pasalnya keuangan DJS Kesehatan masih sehat dalam periode tersebut. Selain itu, aset neto DJS Kesehatan mencapai sebanyak Rp57,76 triliun pada 2023 secara unaudited. Untuk pendapatan iuran per Desember 2023 mencapai Rp151,4 triliun.
Meskipun total klaim yang dianggarkan sepanjang 2024 mencapai Rp176 triliun, Ghufron berharap defisit tersebut tidak terjadi. Beberapa langkah strategi akan dilakukan oleh BPJS Kesehatan termasuk meningkatkan kerja sama dengan pihak swasta dan adanya kemungkinan usulan cost sharing yang telah diterapkan di luar negeri. Termasuk meningkatkan layanan supaya makin banyak peserta yang menggunakan JKN.
“Jadi ya istilahnya harus siaga, siap-siap tapi tidak perlu cemas. Tidak perlu khawatir tetapi kita harus tahu ya yang kita jalani, yang kami lakukan mengenai keuangan ini jangan sampai defisit. Karena dulu sudah pernah defisit sekarang jangan defisit lagi gitu,” ungkapnya.