Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Multiguna Dominasi Piutang Leasing per Oktober 2023

Piutang pembiayaan multiguna mengambil porsi sebesar 51,61% terhadap total kredit yang dikucurkan sebesar Rp463,12 triliun.
Ilustrasi karyawan beraktivitas di kantor Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI). Bisnis/Abdurachman
Ilustrasi karyawan beraktivitas di kantor Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pembiayaan produk multiguna mendominasi piutang industri pembiayaan alias leasing pada Oktober 2023.

Merujuk data Statistik Lembaga Pembiayaan Oktober 2023 yang dipublikasikan OJK baru-baru ini serta dikutip Senin (22/1/2024), piutang pembiayaan multiguna mencapai Rp238,99 triliun. Posisinya naik 14,19% jika dibandingkan periode yang sama tahun 2022.

Dari pertumbuhan itu juga terlihat bahwa piutang pembiayaan multiguna mengambil porsi sebesar 51,61% terhadap total kredit yang mencapai Rp463,12 triliun.

Pada periode yang sama, OJK juga menyampaikan bahwa piutang pembiayaan investasi juga tumbuh 13,96% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp137,57 triliun menjadi Rp156,77 triliun. Pembiayaan investasi mengambil kue 33,85% dari total piutang pembiayaan industri.

Berikutnya, pembiayaan modal kerja mencatatkan pertumbuhan sebesar 17,57% yoy. Nilainya naik menjadi Rp43,55 triliun pada Oktober 2023 dari periode yang sama tahun sebelumnya hanya Rp37,04 triliun.

Kemudian, pembiayaan lainnya berdasarkan persetujuan OJK juga meningkat 18,65% yoy menjadi Rp549 miliar dari Rp463 miliar. Berikutnya, pembiayan berdasarkan prinsip syariah menjadi Rp18,26 triliun dari Rp23,25 triliun atau mampu bertumbuh 27,31% yoy.

Secara keseluruhan, OJK mencatat piutang pembiayaan di industri perusahaan pembiayaan mencapai Rp463,12 triliun pada sepuluh bulan pertama 2023. Jumlah piutangnya naik 15,02% yoy dari Rp402,64 triliun.

Dari sisi rasio kesehatan, regulator menyampaikan bahwa rasio pembiayaan bermasalah atau non-performing financing (NPF) berada di level 2,57%. Kemudian, rasio ROA dan ROE masing-masing berada di angka 5,79% dan 15,47%.

Berikutnya, rasio penyertaan modal sebesar 1,35%. Serta, rasio rasio biaya operasional pendapatan operasional (BOPO) terjaga di level 76,39% pada Oktober 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper