Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Jateng Syariah Raup Laba Rp88,71 Miliar pada 2023, Meroket 166,81%

Laba Bank Jateng Syariah melesat 166,81% dibandingkan perolehan tahun sebelumnya sebesar Rp40,92 miliar.
Logo Bank Jateng Syariah
Logo Bank Jateng Syariah

Bisnis.com, JAKARTA - Unit usaha syariah (UUS) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah atau Bank Jateng Syariah mencatatkan laba bersih Rp88,71 miliar pada 2023. Capaian laba tersebut melesat 166,81% dibandingkan perolehan tahun sebelumnya sebesar Rp40,92 miliar.  

Pertumbuhan laba UUS Bank Jateng tersebut salah satunya didorong oleh menyusutnya kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) sebesar 69,15% secara tahunan (year-on-year/yoy) atau menjadi Rp16,62 miliar pada 2023 dari posisi pada 2022 senilai Rp53,89 miliar.  

Di samping itu, dikutip dari laporan keuangan yang diterbitkan di Bisnis Indonesia Senin (29/1/2024), Bank Jateng Syariah juga mencatat pendapatan dari penyaluran dana tumbuh 20,16% menjadi Rp375,99 miliar pada 2023.

Alhasil, pendapatan setelah distribusi bagi hasil juga terkerek naik menjadi Rp273,73 miliar, tumbuh 18,64% dibandingkan pada periode yang sama di tahun sebelumnya Rp230,73 miliar. 

Rasio profitabilitas UUS Bank Jateng juga tercatat mengalami perbaikan, imbal aset (return on asset/ROA) merangkak naik 94 basis poin (bps) ke level 1,82% pada 2023 dari posisi sebelumnya di level 0,88% pada 2022.  

Dari sisi intermediasi, perseroan mencatat penyaluran pembiayaan syariah sampai dengan Desember 2023 dengan total mencapai Rp3,64 triliun atau melonjak 16,89%. 

Secara rinci, pembiayaan tersebut terdiri dari Rp2,6 triliun pembiayaan berbasis piutang dan Rp1,03 triliun pembiayaan bagi hasil. Alhasil, aset UUS Bank Jateng mencetak pertumbuhan 5,09% menjadi Rp6,6 trilun dari periode tahun lalu yaitu Rp6,28 triliun 

Adapun, sejalan dengan peningkatan penyaluran pembiayaan, UUS Bank Jateng mencatatkan perbaikan rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) secara gross menjadi 5,31% pada 2023 atau susut 40 bps dari 5,71% pada 2022. Sedangkan NPF net terjaga stabil di level 0,04% sepanjang 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper