Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) menyetujui keputusan Pamitra Wineka yang memilih untuk mengundurkan diri dari posisinya sebagai Komisaris Independen.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan pada Jumat (2/2/2024), persetujuan ini ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 31 Januari 2024.
Itu artinya, hampir tiga tahun Pamitra menjabat sebagai Komisaris Independen Bank Neo Commerce, usai dirinya ditunjuk dalam RUPSLB pada 30 September 2020 silam dan efektif menduduki jabatannya pada 3 Agustus 2021.
Dalam agenda yang sama, RUPSLB juga menyetujui pengangkatan Inkawan D. Jusi sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen BBYB.
“[Pengangkatan] berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas penilaian kemampuan dan kepatutan [fit and proper test] dan telah memenuhi seluruh ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia,” tulis manajemen BBYB yang dikutip Bisnis, Senin (5/2/2024).
Adapun, pada gelaran RUPSLB kali ini telah memenuhi kuorum karena dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili 7.564.383.911 saham atau 62,83% dari seluruh saham.
Baca Juga
Selama periode menjabat, Pamitra Wineka berperan dalam mengawasi dan menilai strategi, serta memberikan arahan terkait proses transformasi Bank Yudha Bhakti menjadi Bank Neo Commerce.
Pamitra Wineka meraih gelar Sarjana Sains dari Institut Teknologi Bandung pada 2010 dan Magister Sains di University of Illinois Urbana-Champaign pada 2012.
Pada RUPSLB 31 Januari 2024 tersebut juga menyetujui susunan direksi dan komisaris perseroan yang baru, yaitu sebagai berikut:
Direksi
- Penanggung Jawab Sementara Direktur Utama dan Direktur Bisnis: Aditya Wahyu Windarwo
- Direktur Kepatuhan: Ricko Irwanto
- Direktur Teknologi Sistem Informasi: Chen Jun
Komisaris:
- Komisaris Utama dan Independen: Inkawan D. Jusi*
- Komisaris: Tjandar Mindharta Gozali
- Komisaris Independen: Pramoda Dei Sudarmo
*Berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan dari OJK atas fit and proper test dan telah memenuhi seluruh ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
Sebagai informasi, Bank Neo Commerce telah mencatatkan penyusutan rugi bersih menjadi Rp566,06 miiliar pada kuartal III/2023. Capaian ini susut 5,84% dibandingkan dengan rugi bersih periode tahun lalu yaitu Rp601,17 miliar.
Kemudian, perseroan juga mencatatkan portofolio kredit melesat 22,73% mencapai Rp10,97 triliun dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp8,93 triliun.
Sejalan dengan hal tersebut, total aset bank hingga September 2023 tercatat meningkat 21,58% yoy menjadi Rp19,45 triliun dibanding periode tahun lalu Rp15,99 triliun.
Lalu, dari segi pendanaan, BBYB telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp15,3 triliun pada kuartal III/2023, naik 20,76% yoy.
Sementara rasio dana murah atau current account savings account (CASA) Bank Neo Commerce sebesar 27,04% dari total DPK atau setara dengan Rp4,14 triliun per September 2023, tumbuh 21,76% dari sebelumnya Rp3,39 triliun per September 2022