Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Neo Commerce (BBYB) Pede Tumbuh, Andalkan Kerja Sama

PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) menambah kerja sama dengan berbagai mitra strategis untuk mengejar pertumbuhan.
Karyawan melayani nasabah di digital lounge PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) di Jakarta, Selasa (22/8/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melayani nasabah di digital lounge PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) di Jakarta, Selasa (22/8/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) memperluas menjalin kerja sama dengan berbagai mitra strategis. Hal ini menjadi kunci pertumbuhan perseroan secara eksponensial. 

 Pejabat Sementara (Pjs.) Bank Neo Commerce Aditya Windarwo menjelaskan sejak transformasinya menjadi bank dengan layanan digital, BBYB menganut open ecosystem yang memungkinkan untuk bekerja sama dengan berbagai pihak. 

“Melalui insight dan use case yang kami dapatkan, BNC semakin memahami preferensi masyarakat dan membantu kami untuk dapat mengembangkan layanan yang lebih baik lagi di masa depan untuk nasabah kami,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (4/1/2024).

Tercatat, kini BBYB melayani beragam segmen sesuai dengan kebutuhan nasabah, mulai dari korporasi, hingga UMKM.  Menutup tahun 2023 lalu, BNC secara aktif menjalin kerja sama dengan Luna POS, UangMe, Clemont Finance Indonesia, Esta Dana Ventura, 360Kredi, Gadai Mas Jatim, Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia, dan Koperasi Karyawan Industri PT Kahatex.

“Kerjasama dengan mitra-mitra ini merupakan langkah strategis BNC untuk bersama-sama meningkatkan ketersediaan akses akan layanan keuangan yang cepat dan mudah untuk semua kalangan,” katanya.  

Lebih rinci, dalam upaya BBYB mendorong laju pertumbuhan ekonomi,  perseroan bekerja sama sejak 2022 dengan 360Kredi, sebuah perusahaan P2P lending yang menyediakan fasilitas pinjaman tanpa agunan untuk menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat menengah ke bawah, dengan total nilai dukungan sebesar Rp50 miliar.   Selain itu BNC juga menyalurkan modal kerja kepada Gadai Mas Jatim dengan senilai total Rp50 miliar. 

Gadai Mas Jatim merupakan perusahaan yang melaksanakan kegiatan usaha pegadaian yang diselenggarakan secara konvensional, dengan kegiatan usaha meliputi penyaluran uang pinjaman dengan jaminan berdasarkan hukum gadai, pelayanan jasa titipan barang berharga (emas), dan pelayanan jasa taksiran yang memberikan pendapatan berdasarkan komisi. 

Penyaluran modal kerja juga diberikan kepada Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia dan Koperasi Karyawan Industri PT Kahatex untuk modal kerja yang akan disalurkan ke para anggota koperasi yang bisa digunakan untuk konsumtif multiguna atau modal kerja dengan penyaluran ke kedua koperasi tersebut sebesar total Rp120 miliar. 

“Kerja sama dengan dua koperasi ini akan memberikan akses pinjaman kepada anggota koperasi yang membutuhkan sehingga dapat membantu mereka dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari," kata Aditya.

Adapun, dari sisi kinerja, BBYB mencatatkan rugi bersih menjadi Rp566,06 miiliar pada kuartal III/2023. Capaian ini susut 5,84% dibandingkan rugi bersih periode tahun lalu yaitu Rp601,17 miliar. 

Penyusutan kerugian bank didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) hingga 102,86% secara tahunan (yoy) menjadi Rp2,21 triliun per September 2023 dari yang sebelumnya Rp1,09 triliun per September 2022. 

Pertumbuhan pendapatan bunga bank didorong oleh kinerja margin bunga bersih (net interest margin/NIM) yang melesat 460 basis poin (bps) menjadi 17,34% pada September 2023 dari level 12,74% per September 2022.

Perseroan juga mencatatkan portofolio kredit naik 22,73% mencapai Rp10,97 triliun dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp8,93 triliun. Sejalan dengan hal tersebut, total aset bank hingga September 2023 tercatat meningkat 21,58% yoy menjadi Rp19,45 triliun dibanding periode tahun lalu Rp15,99 triliun. 

Akan tetapi, seiring dengan peningkatan kredit, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross BBYB naik ke level 3,89% per September 2023 dari 1,88% per September 2022. Sedangkan, NPL nett mengalami penurunan tipis 18 bps menjadi 1,59% dari 1,69%

Segi pendanaan, BBYB telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp15,3 triliun pada kuartal III/2023, naik 20,76% yoy. Lalu, rasio dana murah atau current account savings account (CASA) BBYB sebesar 27,04% dari total DPK atau setara dengan Rp4,14 triliun per September 2023, tumbuh 21,76% dari sebelumnya Rp3,39 triliun per September 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper