Kolaborasi dengan GoTo Berpotensi Dongkrak Saham Bank Jago (ARTO)

Kolaborasi yang semakin kuat dengan GoTo Group diprediksi akan menjadi salah satu pendongkrak kinerja PT Bank Jago Tbk. (ARTO) pada 2024
Foto: Kolaborasi dengan GoTo Berpotensi Dongkrak Saham Bank Jago (ARTO)
Foto: Kolaborasi dengan GoTo Berpotensi Dongkrak Saham Bank Jago (ARTO)

Bisnis.com, JAKARTA — Kolaborasi yang semakin kuat dengan GoTo Group diprediksi akan menjadi salah satu pendongkrak kinerja PT Bank Jago Tbk. (ARTO) pada 2024.

Bank Jago tengah gencar menggenjot porsi dana murah atau current account savings accounts (CASA). Sampai akhir kuartal III/2023, ARTO mampu menghimpun dana pihak ketiga (DPK) Rp10,3 triliun naik 41% secara tahunan.

Dari situ, dana murah menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi 73%. Pencapaian itu sejalan dengan perluasan ekosistem hingga inovasi fitur.

Analis PT Ciptadana Sekuritas Asia Erni Marsella Siahaan dalam laporan bertajuk Equity Market Outlook 2024 memberikan pandangan positif terhadap prospek saham ARTO.

Erni menyebut Bank Jago menjadi salah satu pionier bank digital murni di Indonesia. Selain itu, ARTO memiliki ekosistem besar yang berasal dari pemegang saham mereka yakni GoTo Group.

Dia menjelaskan bahwa pertumbuhan pinjaman memang masih di bawah ekspektasi pada 2023. Kondisi itu dinilai lantaran lambatnya pertumbuhan dari mitra strategis utama serta tantangan yang lebih besar dari kompetitor.

Kendati demikian, Erni memprediksi kondisi Bank Jago akan lebih baik pada 2024. Hal itu sejalan dengan dukungan ekosistem yang dimiliki oleh perseroan.

“Kami memperkirakan tahun 2024 akan menjadi tahun yang lebih baik bagi ARTO karena adanya sokongan dari mitra strategis di bawah GTF,” jelasnya.

Ciptadana memberikan rekomendasi beli untuk saham ARTO. Katalis untuk pergerakan harga diprediksi datang dari pertumbuhan kredit yang lebih kuat dari perkiraan.

Secara teknis, produk yang ditawarkan dalam kolaborasi antara Bank Jago dan GTF yakni tabungan gabungan layanan pembayaran di e-wallet dan tabungan di bank digital. 

Dengan demikian, pemilik akun Gopay dengan Bank Jago menjadi terhubung. Lewat persetujuan pengguna, pemilik akun Gopay akan menjadi nasabah Bank Jago.

Untuk pemilik rekening Bank Jago, mereka akan memiliki akun Gopay yang memungkinkan nasabah tidak perlu lagi melakukan isi ulang saldo karena secara otomatis nasabah terintegrasi dengan dompet digital besutan Grup Goto.

Sementara itu, PT Sinarmas Sekuritas telah merevisi naik peringkat saham ARTO menjadi beli sejak Oktober 2023.

Analis Sinarmas Sekuritas Ivan Purnama Putera menilai kinerja keuangan Bank Jago sampai dengan kuartal III/2023 masih sejalan proyeksi periode 2023 dengan sedikit penyesuaian.

“Kami melihat akan ada peningkatan pada kuartal IV/2023 seiring dengan langkah perseroan mengoptimalkan sisi pendanaan dan pertumbuhan pinjaman lewat kerja sama dengan mitra mereka terutama GoTo Group,” jelasnya.

Bank Jago membukukan laba bersih sebesar Rp50,29 miliar pada kuartal III/2023. Realisasi itu meningkat 24% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp40,57 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan, laba bank terdorong oleh kinerja pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang naik dari 22,91% menjadi Rp1,2 triliun. Selain kinerja pendapatan bunga bersih, laba bank terdorong oleh pendapatan berbasis komisi (fee based income) yang naik dua kali lipat dari Rp8,9 miliar menjadi Rp17,87 miliar.

Adapun, dari sisi intermediasi, Bank Jago membukukan penyaluran kredit Rp10,9 triliun atau tumbuh 33% secara tahunan di periode yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper