Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat neraca pembayaran Indonesia (NPI) mengalami surplus sebesar US$8,6 miliar pada kuartal IV/2023.
Asisten Gubernur, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono menyampaikan bahwa surplus pada periode tersebut meningkat signifikan pada US$8,6 Miliar dibandingkan dengan kinerja kuartal sebelumnya yang mencatat defisit US$1,5 miliar.
“Kinerja NPI pada kuartal IV/2023 membaik sehingga menopang ketahanan eksternal Indonesia,” katanya melalui keterangan resmi, Kamis (22/2/2024).
Erwin menjelaskan surplus NPI pada kuartal IV/2024 ditopang oleh surplus transaksi modal dan finansial yang meningkat serta defisit transaksi berjalan yang tetap rendah.
Jika dirincikan, transaksi berjalan pada kuartal IV/2024 mencatatkan déficit sebesar US$1,3 miliar, sedikit meningkat dibandingkan dengan defisit US$1,0 miliar.
Di satu sisi, lanjutnya, surplus neraca perdagangan barang meningkat, yang didukung oleh kenaikan ekspor barang sejalan dengan perbaikan permintaan global dan harga komoditas.
Baca Juga
Di sisi lain, neraca jasa dan neraca pendapatan primer mencatatkan defisit yang lebih tinggi, sejalan dengan peningkatan aktivitas domestik dan pola pembayaran bunga pada periode laporan.
Sementara itu, transaksi modal dan finansial mencatat perbaikan signifikan, dari defisit US$0,1 miliar pada kuartal III/2023 menjadi surplus US$9,8 miliar pada kuartal IV/2023.
“Kinerja positif ini terutama ditopang oleh aliran investasi portofolio yang kembali masuk ke pasar keuangan domestik sejalan dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang mulai mereda,” kata Erwin.