Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa permintaan pembiayaan oleh rumah tangga melalui utang atau kredit terpantau relatif stabil.
Hal ini terindikasi dari responden rumah tangga yang melakukan penambahan pembiayaan melalui utang/kredit pada Januari 2024 sebesar 12,1% dari total responden, relatif stabil dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 11,9%.
Mengutip Survei Penawaran dan Permintaan Pembiayaan Perbankan, sumber utama pemenuhan pembiayaan rumah tangga pada Januari 2024 berasal dari pinjaman bank umum dengan pangsa sebesar 35%, sedikit menurun dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 35,8%
“Sementara itu, alternatif sumber pembiayaan lain yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan rumah tangga adalah koperasi dan leasing dengan pangsa masing-masing sebesar 23,4% dan 17,6%,” tulis BI yang dikutip Bisnis, Senin (26/2/2024)
Keduanya meningkat dibanding bulan sebelumnya. Sementara porsi sumber pembiayaan dari perusahaan financial technology (fintech) dan BPR mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya yang masing-masing 8,2% dan 4,8% dari sebelumnya 9,1% dan 4,8%.
Berdasarkan jenis penggunaan, mayoritas pembiayaan yang diajukan responden rumah tangga pada Januari 2024 adalah Kredit Multi Guna (KMG) sebesar 39,3%, menurun dibanding periode sebelumnya 41,5%.
Baca Juga
Jenis pembiayaan yang diajukan oleh responden adalah Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) 22,7%, kredit peralatan rumah tangga 12,9%, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) 8,5% dan kartu kredit 4%.
“Berdasarkan hasil survei periode Januari 2024, permintaan kredit rumah tangga yang terjaga terutama didukung oleh peningkatan pengajuan KKB,” demikian isi laporan BI.
Pada laporan yang sama, rencana penambahan pembiayaan oleh rumah tangga ke depan diprakirakan menurun. Hal ini terindikasi dari porsi responden yang berencana melakukan penambahan pembiayaan ke depan tercatat sebesar 6,1% pada Januari 2024, menurun dibandingkan bulan sebelumnya 7,4%
Secara lebih detail, penurunan porsi responden terutama [ada rencana pembiayaan 12 bulan ke depan dari 2,1% menjadi 0,2%. Sementara itu, porsi responden rumah tangga yang berencana menambah pembiayaan pada 3 dan 6 bulan mendatang, meningkat dari periode sebelumnya
Pada rencana pengajuan pembiayaan rumah tangga ke depan, bank umum diprakiraan masih menjadi sumber utama pembiayaan sebesar 59,9% lebih tinggi dibandingkan dengan hasil survei periode sebelumnya 53,4%.
“Alternatif pembiayaan rumah tangga ke depan yang meningkat adalah leasing 15%. Semehentara itu, pembiayaan rumah tangga dari koperasi menurun dari 16,3% menjadi 14,7%,” lapor BI.
Berdasarkan hasil survei pada Januari 2024, jenis pembiayaan ke depan yang paling banyak diajukan oleh rumah tangga adalah KMG 50,2%, meningkat dibanding Desember 2023 46% .
Pengajuan pembayaan KKB dan kartu kredit juga diprakirakan meningkat, masing-masing menjadi sebesar 19,1% dan 2,1%. Di sisi lain, pengajuan pembiayaan KPR dan kredit peralatan rumah tangga masing-masing sebesar 16,4% dan 7,3%, menurun dibanding bulan sebelumnya
Pada 3 bulan mendatang, KMG masih akan menjadi jenis pembiayaan yang paling banyak diajukan oleh mayoritas rumah tangga 62,9%, meningkat dibandingkan hasil surbei bulan sebelumnya 60,8%.
Kebutuhan terhadap kredit peralatan rumah tanggal 10% kartu kredit 5,7% dan KPR 4,3% juga diprakirakan lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya. Sementara itu, KKB 11,4% diprakirakan sedikit menurun pada 3 bulan mendatang
Terakhir, pada 6 bulan mendatang, mayoritas responden akan mengajukan KMG 49,5% diikuti KKB 26,9% kredit peralatan rumah tangga 8,6%, dan KPR 7,5%. Hanya sebagian kecil yang akan mengajukan pembiayaan kartu kredit 1,1%.
“Persentase responden yang akan mengajukan KKB jauh meningkat dibanding bulan sebelumnya. Sementara itu, pengajuan untuk KPR, kredit peralatan rumah tangga, KMG dan kartu kredit diperkirakan menurun pada 6 bulan mendatang,” demikian isi laporan BI.