Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah perusahaan asuransi jiwa terpantau mengalami lonjakan klaim asuransi kesehatan hingga mencapai dua digit sepanjang 2023.
Peningkatan klaim tersebut sejalan dengan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) yang menunjukkan klaim kesehatan yang naik 24,9% yoy. Nilai klaimnya naik dari Rp16,68 triliun pada 2022 menjadi Rp20,83 triliun pada 2023.
Tren klaim kesehatan terus mengalami peningkatan. AAJI mencatat peningkatan klaim kesehatan paling banyak terjadi pada kelompok perorangan yang naik 25,9% yoy dari Rp10,64 triliun menjadi Rp13,40 triliun. Sementara itu, kelompok kumpulan juga mengalami kenaikan klaim menyentuh 23,2% yoy menjadi Rp7,44 triliun dari sebelumnya Rp6,04 triliun.
Perusahaan asuransi jiwa PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) mencatat jumlah klaim asuransi kesehatan yang dibayarkan perusahaan mengalami lonjakan sebesar 47% yoy, yaitu sebesar Rp208,3 miliar. Klaim ini mencakup 266.516 kasus pada 2023. Peningkatan itu sejalan dengan data kenaikan klaim kesehatan dari AAJI.
Presiden Direktur & CEO BCA Life Christine Setyabudhi mengatakan bahwa lonjakan klaim termasuk akibat penundaan berobat oleh pasien yang terjadi di tahun 2022 karena pandemi Covid-19.
Baca Juga
“Peningkatan ini sesuai dengan bertambahnya jumlah klaim, naiknya besaran tarif pelayanan kesehatan dan juga kemajuan teknologi kesehatan,” kata Christine kepada Bisnis, Rabu (28/2/2024).
Menurut BCA Life, tren klaim setiap tahunnya akan selalu mengalami kenaikan, hal ini disebabkan oleh kesadaran masyarakat akan asuransi semakin tinggi sehingga kepemilikan proteksi asuransi semakin dimanfaatkan oleh setiap nasabah.
Christine menuturkan bahwa setiap produk sudah melalui perhitungan beban risiko yang akan ditanggung untuk setiap polisnya. “BCA Life akan senantiasa memberikan pelayanan kepada setiap nasabahnya,” imbuhnya.
Dalam menghadapi peningkatan klaim kesehatan, BCA Life mengambil langkah-langkah konkret untuk memastikan agar nasabah tetap terproteksi secara baik, di antaranya dengan menyiapkan fitur pengajuan klaim secara digital atau e-claim melalui aplikasi NOW by BCA Life guna semakin mempermudah dan mempercepat dan memantau proses klaim yang diajukan nasabah.
Selain itu, Christine menambahkan bahwa BCA Life juga fokus pada langkah preventif, yaitu berkolaborasi dengan Rumah Sakit rekanan melalui acara Health Talk, Doctor Talk, ataupun artikel kesehatan dari rumah sakit rekanan BCA Life.
Perusahaan juga memiliki program mini MCU rutin yang diberikan bagi nasabah sebagai salah satu cara untuk mendeteksi masalah kesehatan sejak dini agar nasabah bisa mengetahui kondisi kesehatan sebelum bertambah fatal.
Adapun untuk mengatasi kenaikan biaya medis dan jumlah klaim kesehatan, BCA Life memitigasinya dengan melakukan penyesuaian premi jika dibutuhkan, melakukan analisis risiko secara berkala untuk mengidentifikasi tren klaim dan menerapkan strategi manajemen risiko yang sesuai.
“Kami juga terus membangun kemitraan dengan rumah sakit atau penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan tarif yang lebih baik dan memastikan akses terbaik bagi peserta,” tuturnya.
BCA Life, tambah Christine, juga melakukan edukasi untuk mendorong pencegahan penyakit, dan penggunaan layanan kesehatan yang efisien juga selalu dilakukan untuk mencegah munculnya penyakit.
Sementara itu, PT BNI Life Insurance (BNI Life) juga mencatat total pembayaran klaim kesehatan perusahaan pada 2023 menjadi Rp519 miliar. Plt. Direktur Utama BNI Life Eben Eser Nainggolan menyampaikan bahwa klaim kesehatan perusahaan naik sekitar 46% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Kenaikan klaim kesehatan dapat disebabkan beberapa faktor di antaranya setelah berakhirnya pandemi Covid-19 banyak nasabah yang melakukan berobat di klinik atau rumah sakit, dan inflasi biaya kesehatan,” ujar Eben kepada Bisnis.
Eben menyampaikan bahwa mitigasi yang dilakukan BNI Life untuk menjaga rasio klaim kesehatan, yaitu lebih selektif atau penguatan dalam proses seleksi risiko (underwriting).
“Kami juga meningkatkan pengelolaan klaim untuk menghindari indikasi klaim fraud, memonitor klaim rasio, dan aktif memberikan edukasi hidup sehat melalui kanal komunikasi yang dimiliki oleh perusahaan,” ungkapnya.
BNI Life memprediksi klaim asuransi kesehatan bisa mengalami kenaikan pada tahun ini. Eben menuturkan bahwa prediksi itu seiring dengan kondisi iklim saat ini yang tidak menentu dan kenaikan klaim karena adanya kenaikan biaya berobat sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kenaikan klaim kesehatan.
Setali tiga uang, perusahaan asuransi jiwa PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk. (LIFE) atau MSIG Life turut mengalami peningkatan klaim asuransi kesehatan hingga 39% yoy.
Head of Customer & Marketing MSIG Life Lukman Auliadi mengatakan bahwa perusahaan membayarkan klaim kesehatan dan meninggal dunia sebesar Rp608 miliar sepanjang 2023.
“Klaim atas asuransi kesehatan meningkat hingga 39%, disebabkan karena adanya inflasi medis yang meningkat,” ujar Lukman kepada Bisnis.
Lebih lanjut, Lukman menyampaikan bahwa penyakit yang paling banyak diklaim oleh nasabah individu dan nasabah kumpulan MSIG Life, antara lain kanker, penyakit jantung, penyakit tulang dan sendi, penyakit pencernaan, dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Untuk memitigasi peningkatan klaim kesehatan, Lukman menyatakan bahwa MSIG Life terus melengkapi ekosistem kesehatan, baik untuk nasabah dan masyarakat dengan berbagai layanan agar terhindar dari risiko penyakit, mulai dari aplikasi pendukung gaya hidup sehat, MyFit+, serta situs resmi myhealthriskscore.com yang dapat memprediksi risiko kesehatan.
“MSIG Life didukung oleh kondisi finansial yang sehat dan kuat, salah satunya tercermin dari RBC sebesar 2.014% atau di atas persyaratan minimum dari OJK,” imbuhnya.
Selain itu, Lukman menyampaikan bahwa MSIG Life akan senantiasa memenuhi komitmen kepada nasabah untuk memberikan perlindungan sesuai ketentuan yang tercantum dalam polis.