Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) akan memberi jalan bagi Sea Limited atau Sea Group untuk mengakuisisi saham bank digital Hibank hingga 15%.
BNI merupakan pemegang saham pengendali Hibank dengan porsi 63,92% usai secara resmi mengakuisisi Hibank yang sebelumnya bernama PT Bank Mayora.
Dalam pengembangan bank digital tersebut, BNI menggandeng Sea Group sebagai IT partner. Sea Group terlibat, baik dalam penyusunan bisnis model, termasuk dalam mendesain IT untuk Hibank.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan seiring dengan perannya sebagai IT partner, Sea Group diberikan opsi untuk menggenggam kepemilikan saham di Hibank.
"Memang yang bantu bangun IT core banking itu Sea Group, sehingga Sea Group mempunyai opsi untuk memiliki saham Hibank," katanya kepada Bisnis pada Rabu (28/2/2024).
Sementara itu, porsi kepemilikan saham yang bisa diambil oleh Sea Group sebesar 10% hingga 15%. "Itu hak opsi yang diberikan kepada Sea Group oleh BNI dan Mayora Group," ujar Royke.
Baca Juga
Meski begitu, belum ada pembicaraan lebih lanjut mengenai langkah-langkah akuisisi saham Hibank yang akan dilakukan oleh Sea Group. "Akan tetapi, BNI tetap harus mayoritas," tuturnya.
Ke depan, saat Sea Group masuk, BNI pun telah siap porsi kepemilikan sahamnya di Hibank terdilusi.
Sebelumnya, Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati mengatakan pasca rebranding dari Bank Mayora menjadi Hibank, BNI terus melanjutkan transformasi pada anak usahanya itu.
"Sebagai bank digital yang fokus pada segmen UMKM, tentunya transformasi pada Hibank terus kami lanjutkan, sambil terus mendampingi Hibank untuk mengoptimalkan bisnis dari ekosistem dan komunitas terpilih," kata Susi, sapaan akrabnya dalam keterangan tertulis pada tahun lalu (2/8/2023).
Secara spesifik, pengembangan yang dilakukan BNI untuk Hibank terbagi dalam beberapa area. Pertama pada area bisnis, Hibank didorong untuk ekspansi kepada target pasar UMKM dengan spesialisasi sub-segment value chain dan komunitas (closed-loop ecosystem) yang memiliki potensi besar serta risiko yang terukur.
Hibank fokus pada pembiayaan supplier dan distributor di industri FMCG. Menurut Susi, secara bertahap Hibank akan berkembang menyasar ekosistem bisnis di industri lainnya.
Kedua, Hibank akan gencar menjalankan pengembangan teknologi informasi dan infrastruktur untuk mendukung pengembangan model bisnis bank digital.
Ketiga, penguatan aspek governance, risk, compliance (GRC) sebagai penguatan sisi manajemen risiko dan kepatuhan dalam mengembangkan model bisnis bank digital.
Keempat, penguatan brand equity. "Hibank saat ini disiapkan sebagai mesin pertumbuhan bisnis bagi BNI group dalam jangka panjang," ungkap Susi.
BNI memang gencar mengembangkan Hibank karena anak usaha bank digital itu dinilai mampu memberikan kontribusi laba yang signifikan terhadap BNI Group.
Berdasarkan presentasi perseroan, Hibank telah mencatatkan pendapatan setelah pajak (earning after tax/EAT) senilai Rp130,6 miliar pada 2023. Hibank juga telah mencatatkan aset sebesar Rp14,61 triliun dengan ekuitas sebesar Rp4,47 triliun.