Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menargetkan bisa mempertahankan pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) dobel digit pada tahun ini melalui sejumlah strategi.
EVP Consumer Loan Welly Yandoko mengatakan pada tahun ini BCA menargetkan pertumbuhan KPR bisa dijaga di level dobel digit. Selain itu, BCA menargetkan target booking KPR Rp44 triliun. Pada 2023, BCA telah mencatatkan penyaluran kredit konsumer Rp198,8 triliun, naik 14,8% secara tahunan (year on year/yoy). Sementara, segmen KPR mencatatkan penyaluran kredit Rp121,8 triliun, naik 11,7% yoy,
"Kami optimistis pertumbuhan bisnis di 2024, khususnya KPR," kata Welly dalam acara Mini Studio BCA Expoversary 2024 pada Kamis (29/2/2024).
Menurutnya, terdapat faktor pendorong pertumbuhan KPR pada tahun ini, seperti masih adanya backlog perumahan sebanyak 12 juta. "Artinya kebutuhan akan properti atau hunian masih tinggi," ujarnya.
Selain itu, terdapat kebijakan penyaluran insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) pada sektor perumahan dari pemerintah. "Didukung kondusifitas keadaan pesta demokrasi yang selesai dan pertumbuhan ekonom stabil, kami optimistis pertahankan pertumbuhan dobel digit," tutur Welly.
Terdapat sejumlah strategi BCA dalam mendongkrak penyaluran KPR. Pertama, strategi pricing. BCA memberikan suku bunga kredit yang ditopang kemampuan likuiditas longgar. Kedua, BCA menggelar event tahunan BCA Expoversary 2024 dengan menebar berbagai promo.
Baca Juga
Ketiga, mengandalkan kapabilitas database 36 juta nasabah. Keempat, strategi memberikan layanan berkualitas bintang lima. Selain itu, BCA mengandalkan kanal digital untuk memberikan kemudahan akses nasabah.
Sementara itu, berdasarkan data Bank Indonesia (BI), penyaluran KPR industri perbankan masih moncer. Tercatat, nilai penyaluran KPR mencapai Rp719,2 triliun, tumbuh 12,6% yoy.