Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. atau Bank BJB (BJBR) membukukan laba bersih senilai Rp1,72 triliun sepanjang 2023.
Nilai tersebut merupakan laba bank only BJB, sedangkan laba bersih secara konsolidasi tercatat senilai Rp1,68 triliun pada periode yang sama.
Berdasarkan publikasi di Harian Bisnis Indonesia pada Senin (4/3/2024), pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) tercatat menjadi Rp7,06 triliun per akhir Desember 2023.
Lebih lanjut, pendapatan berbasis komisi atau fee based income bank naik 20,92% secara tahunan menjadi Rp1,45 triliun pada 2023, dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp1,19 triliun pada 2022.
Selanjutnya, pada rasio profitabilitas, tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) BJBR berada di level 1,29%. Lalu, tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) sebesar 13,38%. Adapun, terkait margin bunga bersih (net interest margin/NIM) BJBR berada di level 4,86% pada 2023.
Dari segi intermediasi, bank telah menyalurkan kredit Rp125,08 triliun pada 2023, naik 8,05% dari posisi tahun sebelumnya yakni Rp115,76 triliun pada 2022. Total aset bank BJB secara konsolidasi juga tercatat naik 3,89% menjadi Rp188,29 triliun pada 2023, dari sebelumnya Rp181,24 triliun pada 2022.
Baca Juga
Seiring dengan kenaikan kredit, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross BJBR berada di level 1,35% dan NPL net di level 0,75% pada 2023.
Sementara itu, dari segi himpunan dana pihak ketiga (DPK) bank tercatat Rp136,61 triliun pada 2023, naik 4,17% dari sebelumnya Rp131,14 triliun pada 2022.
Tercatat, dana murah atau current account savings account (CASA) Bank BJB naik 3,37% menjadi Rp56,55 triliun pada 2022, dari sebelumnya Rp54,7 triliun pada 2022.
Permodalan Bank BJB terpantau menguat, dari sisi rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) meningkat dari 19,19% pada 2022 menjadi 20,05% per 31 Desember 20,05%. Sementara modal tier 1 bank only juga menguat dari Rp12,81 triliun menjadi R13,40 triliun pada periode yang sama.