Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

7 Ciri Investasi Bodong, Contoh dan Tips Menghindarinya

Investasi bodong kerap merugikan masyarakat. Biasanya, mereka menawarkan keuntungan yang di luar nalar dan tanpa risiko, berikut ciri-ciri investasi bodong.
Ilustrasi investasi bodong/Goodtimes.ca
Ilustrasi investasi bodong/Goodtimes.ca

Bisnis.com, JAKARTA - Istilah investasi bodong sering kali kita dengar di tengah masyarakat. Investasi bodong bisa diartikan sebagai hal yang negatif. Berikut beberapa ciri-ciri investasi bodong, di mana salah satunya adalah keuntungan di luar nalar.  

Investasi adalah aktivitas penanaman uang atau modal (aset berharga) dengan tujuan memperoleh keuntungan. Namun, investasi bodong lebih mengarah pada penipuan, yang berdampak pada kerugian bagi investor.

Dengan semakin mudahnya akses informasi terkait investasi bagi individu, penipuan investasi bodong semakin marak dan memperbesar risiko kerugian bagi masyarakat. Investasi bodong akan meminta uang para korban untuk menanamkan modal dalam produk atau bisnis yang sebenarnya tidak pernah ada.

Apa itu Investasi Bodong

Pengertian investasi bodong adalah bentuk penanaman modal yang tidak memiliki izin resmi dari otoritas yang berwenang. Investasi semacam ini sering menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat, namun pada kenyataannya, seringkali merupakan skema penipuan.

Investasi bodong cenderung menawarkan iming-iming keuntungan yang tidak realistis atau tidak masuk akal, menarik calon investor dengan janji-janji besar tanpa dasar yang kuat.

Para pelaku investasi bodong umumnya tidak terdaftar di lembaga pengawas pasar modal atau lembaga keuangan resmi lainnya. Keberadaan investasi bodong dapat merugikan investor karena uang yang diinvestasikan dapat hilang tanpa jejak, menyebabkan kerugian finansial yang signifikan.

Ciri-ciri Investasi Bodong

Investasi umumnya menawarkan keuntungan, namun jika keuntungan yang ditawarkan berlebihan maka Anda perlu mencurigai investasi tersebut. Berikut ciri-ciri investasi bodong atau penipuan investasi:

1. Keuntungan yang di luar nalar

Yang paling mencolok dari investasi bodong adalah keuntungannya yang sangat besar dan cenderung tidak masuk akal. Dalam investasi, terdapat asas semakin tinggi risiko, maka keuntungan yang didapat juga semakin tinggi atau high risk high return. Investasi bodong akan menawarkan keuntungan yang sangat menggiurkan dengan pengembalian di atas 20% atau bahkan dua kali lipatnya dalam waktu yang singkat.

Investor harus meningkatkan kewaspadaan mereka dan tetap mengedepankan pertimbangan terhadap risiko yang tinggi, bahkan jika peluang pengembalian investasi tersebut besar. 

2. Bisnis dan produk yang tidak jelas

Tanda-tanda investasi bodong meliputi ketidakjelasan terhadap perusahaan, bisnis, dan produknya. Ketika informasi mengenai perusahaan atau produk yang ditawarkan tidak dapat ditemukan secara resmi dan valid, baik melalui sumber-sumber internet, Anda wajib berhati-hati dan riset mengenai hal tersebut.

3.Mengaku aman dan tak berisiko

Setelah menawarkan keuntungan besar yang tidak masuk akal tanpa  produk yang jelas, pelaku terkadang juga menjanjikan bahwa bisnis tersebut nol risiko atau tidak ada risiko gagal. Padahal, tidak ada satupun bisnis investasi yang 100% terbebas dari risiko. 

4. Tidak memiliki izin

Tidak memiliki izin yang jelas merupakan salah satu ciri investasi bodong. Setiap kegiatan di sektor keuangan, termasuk investasi, wajib memiliki izin yang sah. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bertanggung jawab atas pengawasan semua kegiatan di Indonesia. Izin resmi dari OJK merupakan syarat penting untuk mengenali investasi tersebut. Investasi bodong tidak memiliki izin ini karena tidak dapat memverifikasi keabsahan investasi kepada OJK.

5.  Seperti Judi

Investasi bodong yang menerapkan konsep perjudian sering kali ditandai dengan iming-iming keuntungan besar dalam waktu yang sangat singkat, di samping tingkat kegagalan yang tinggi. Hal ini mirip dengan berjudi, di mana para pelaku dijanjikan penghasilan besar dalam waktu singkat dengan risiko kehilangan yang besar pula.

6. Manajer investasi yang tidak tersertifikasi 

Keberadaan manajer investasi yang tidak tersertifikasi merupakan ciri lain yang dapat menandakan bahwa sebuah produk reksa dana mungkin merupakan investasi bodong. Produk reksa dana yang sah biasanya memiliki manajer investasi yang telah tersertifikasi dan memegang izin resmi dari OJK. Sebaliknya, investasi bodong dapat diidentifikasi dari manajer investasi yang tidak memiliki sertifikasi dan izin resmi dari OJK.

7.Bumbu Skema Perekrutan/ Ponzi

Beberapa investasi bodong menjanjikan jika Anda berhasil membawa lebih banyak orang, maka keuntungan Anda makin besar. Padahal, makin banyak orang masuk, yang untung hanya segelintir orang pada akhirnya. Praktik ini juga lekat dengan sebutan skema ponzi. 

Dalam menghadapi maraknya investasi bodong, para investor harus lebih waspada dan terus mempertimbangkan risiko yang tinggi, bahkan jika potensi pengembalian investasi terlihat menggiurkan.

Dengan mengenali ciri-ciri investasi bodong seperti keuntungan yang tidak masuk akal, ketidakjelasan bisnis dan produk, ketiadaan izin yang jelas, kemiripan dengan judi, serta keberadaan manajer investasi yang tidak tersertifikasi, investor dapat mengambil langkah-langkah preventif yang lebih bijak untuk melindungi diri mereka dan menghindari kerugian finansial yang besar.

Contoh Investasi Bodong

Berikut beberapa contoh investasi bodong atau investasi yang perlu diwaspadai, diantaranya:

1. Robot Trading Bodong

Investasi melalui platform online yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat tanpa dasar yang jelas. Robot trading juga sering diiklankan sebagai cara untuk menghasilkan keuntungan otomatis, tetapi seringkali merupakan skema penipuan yang tidak terbukti secara transparan.

2. Koperasi Bodong

Koperasi yang menawarkan imbal hasil yang tidak realistis atau menjanjikan keuntungan yang tidak masuk akal dalam waktu singkat. Koperasi semacam ini sering kali tidak terdaftar atau diawasi oleh otoritas yang berwenang.

3. Arisan Bodong

Arisan yang diorganisir dengan iming-iming keuntungan besar, namun pada kenyataannya tidak memenuhi janji-janji yang diberikan kepada anggotanya. Arisan semacam ini cenderung menjadi skema ponzi atau skema piramida yang merugikan anggotanya.

4. Penipuan Afinitas

Skema penipuan di mana para pelaku berpura-pura memiliki afinitas atau hubungan khusus dengan pihak tertentu untuk mempengaruhi orang lain agar berinvestasi. Penipuan semacam ini seringkali melibatkan modus operandi yang rumit dan sulit untuk dideteksi.

5. Skema Piramida

Skema investasi di mana para peserta diundang untuk berkontribusi uang ke dalam program dengan imbal hasil yang ditawarkan dari kontribusi orang baru yang direkrut. Skema semacam ini tidak berkelanjutan dan akhirnya akan kolaps, meninggalkan banyak investor dengan kerugian.

Tips Menghindari Investasi Bodong

Supaya terhindar dari investasi bodong penipuan, Anda perlu memperhatikan tips menghindari investasi bodong berikut:

1. Lakukan Riset Mendalam

Sebelum berinvestasi, teliti dengan cermat tentang perusahaan atau produk investasi yang ditawarkan. Cari informasi tentang legalitas, track record, dan reputasi perusahaan tersebut.

2. Verifikasi Legalitas

Pastikan bahwa perusahaan atau lembaga investasi memiliki izin dan regulasi yang sah dari otoritas yang berwenang, seperti OJK (Otoritas Jasa Keuangan).

3. Waspadai Janji Pengembalian yang Tidak Realistis

Hindari investasi yang menjanjikan imbal hasil yang tidak realistis atau tidak masuk akal dalam waktu singkat. Biasanya, investasi bodong menawarkan keuntungan yang terlalu besar untuk menjadi kenyataan.

4. Cek Testimoni Pelanggan

Lakukan pengecekan terhadap testimoni atau review dari pelanggan yang telah berinvestasi sebelumnya. Hal ini dapat memberikan gambaran tentang keamanan dan kredibilitas investasi tersebut.

5. Cek Melalui OJK

Periksa keabsahan investasi dengan mengakses informasi dari situs resmi OJK. OJK sering memberikan peringatan terhadap investasi bodong dan memberikan daftar perusahaan investasi yang terdaftar secara resmi.

6. Gunakan Sumber Terpercaya

Dapatkan informasi tentang investasi dari sumber yang terpercaya dan independen, seperti lembaga keuangan resmi, konsultan keuangan, atau media berita yang terkemuka.

Demikian informasi mengenai investasi bodong, mulai dari pengertian, ciri-ciri, contoh dan cara menghindari penipuan berkedok investasi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper