Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menadah Cuan Asuransi Kendaraan Saat Libur Mudik Lebaran

Lini bisnis asuransi kendaraan diproyeksi akan merekah dan mengalami pertumbuhan premi yang positif pada saat momen libur mudik lebaran.
Ilustrasi asuransi kendaraan/ Dok. Freepik.
Ilustrasi asuransi kendaraan/ Dok. Freepik.

Bisnis.com, JAKARTA — Lini bisnis asuransi kendaraan diproyeksi akan merekah dan mengalami pertumbuhan premi yang positif pada saat momen libur mudik lebaran.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat target pertumbuhan premi asuransi kendaraan sudah memperhitungkan seasonality, termasuk saat mudik lebaran. Regulator juga melihat adanya kemungkinan asuransi kendaraan bermotor atas kendaraan yang disewa. Dengan demikian, OJK memproyeksi pertumbuhan premi asuransi kendaraan bermotor akan tumbuh.

“Pertumbuhan itu seiring dengan kesadaran masyarakat tentang pentingnya asuransi kendaraan bermotor, seperti asuransi lainnya, untuk memberi peace of mind, sehingga bisa fokus untuk melakukan kegiatan usaha,” kata Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Iwan Pasila kepada Bisnis, Selasa (12/3/2024).

Di samping itu, Iwan menuturkan bahwa rencana asuransi wajib dengan third party liability juga akan meningkatkan penetrasi asuransi kendaraan bermotor. OJK berharap penetrasi ini akan mengubah ekosistem asuransi kendaraan bermotor, termasuk perilaku pengemudi dan bengkel yang memperbaiki kendaraan yang terlibat kecelakaan.

“Harapannya industri asuransi kendaraan bermotor dapat tumbuh lebih sehat ke depannya,” tambahnya.

Setali tiga uang, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memproyeksi premi asuransi kendaraan saat libur mudik lebaran akan tumbuh positif. Meski tak memberikan angka proyeksinya, AAUI meyakini premi asuransi kendaraan akan meningkat pada momen Ramadan, lebaran, dan libur panjang. Begitu pun dengan asuransi perjalanan yang juga akan naik.

Direktur Eksekutif AAUI Bern Dwiyanto mengatakan bahwa industri asuransi umum melihat peluang besar dan optimis terhadap meningkatnya permintaan dan pertumbuhan asuransi perjalanan.

“Apalagi dengan perkembangan digital saat ini makin membaik, sehingga asuransi dapat bertumbuh baik seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ungkap Bern kepada Bisnis.

Pasalnya, Bern menjelaskan bahwa pertumbuhan asuransi sangat erat dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Terlebih, dengan adanya jadwal libur nasional dan cuti bersama Lebaran 2024 yang dimulai pada 8–15 April mengindikasikan para pemudik mempunyai pilihan hari lebih banyak untuk dapat mudik dan kembali ke Jakarta.

“Maka kelihatannya masyarakat masih akan mengutamakan moda kendaraan melalui perjalanan darat agar dapat memberikan fleksibilitas untuk dapat mengunjungi beberapa tempat, sekaligus membawa beberapa keluarga bersama di kendaraan,” tuturnya.

Bern menambahkan bahwa AAUI juga melihat masyarakat saat ini sudah lebih memahami manfaat dari asuransi, sehingga diharapkan penggunaannya dapat terus meningkat dalam melindungi dari risiko-risiko yang mungkin terjadi terutama dalam perjalanan lebaran dan wisata tahun ini.

AAUI pun melihat asuransi kendaraan saat ini masih menjadi salah satu kontributor premi di asuransi umum setelah asuransi harta benda dan asuransi kredit. “Kami melihat tren ini masih akan terus berlangsung,” ungkapnya.

Jika melihat data AAUI 2023, Bern menuturkan bahwa lini usaha asuransi kendaraan bermotor mencatatkan pertumbuhan positif. Premi asuransi kendaraan bermotor tumbuh 7,4% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp18,15 triliun pada 2022 menjadi Rp19,49 triliun pada 2023.

Adapun, faktor pendukung pertumbuhan lini usaha asuransi kendaraan bermotor ditopang menguatnya sektor industri pembiayaan sebesar 13,23% yang mayoritas merupakan pembiayaan kendaran bermotor.

Pemain Industri

PT Asuransi Asei Indonesia (Asuransi Asei) menyampaikan bahwa perusahaan baru akan masuk ke lini bisnis asuransi kendaraan bermotor pada 2024 ini. Presiden Direktur Asuransi Asei Indonesia Achmad Sudiyar Dalimunthe menuturkan bahwa nantinya, perusahaan akan fokus pada inovasi produk dan kerja sama.

“Proyeksi kami masih belum terlalu ekspansif, tapi fokus ke inovasi produk dan kerja sama asuransi kendaraan,” kata Achmad kepada Bisnis.

Sementara itu, PT Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra) menyampaikan bahwa portofolio asuransi kendaraan bermotor merupakan salah satu penopang dari bisnis perusahaan.

Head of Communications and Customer Service Management Asuransi Astra Laurentius Iwan Pranoto mengatakan bahwa perusahaan telah menyiapkan beragam strategi untuk mendongkrak pertumbuhan premi asuransi kendaraan bermotor. Salah satunya dengan menciptakan layanan yang unggul, yaitu berupa kemudahan klaim dan proses yang mudah.

“Kami juga menjaga kepuasan dan pengalaman berkesan selama bekerja sama dengan asuransi Garda Oto, inovasi layanan, dan digitalisasi,” ujar Iwan kepada Bisnis.

Di sisi lain, Iwan menuturkan bahwa klaim asuransi kendaraan bermotor terjadi pasca musim mudik. Perusahaan pun memproyeksi adanya risiko peningkatan klaim selama mudik terkait dengan tingkat kecelakaan.

“Sebelum lebaran biasanya orang ramai klaim, karena ingin pulang mudik dengan mobil yang mulus atau ingin perbaikan mobil selesai sebelum mudik,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper