Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BSI Didorong Secepatnya Tambah Cabang di Timur Tengah

BSI memiliki posisi strategis di industri keuangan syariah di Tanah Air hingga ke Timur Tengah.
Nasabah melakukan transaksi keuangan di kantor cabang BSI, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha
Nasabah melakukan transaksi keuangan di kantor cabang BSI, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA -Anggota Komisi VI DPR RI Jon Erizal mendorong PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) mulai memperluas cabang di negara-negara Timur Tengah.

Terlebih, dengan kapitalisasi pasar BRIS menjadi Rp131,47 triliun atau setara US$8,44 miliar pada penutupan perdagangan Rabu (13/3/2023), saat ini BRIS telah memiliki modal kuat lewat statusnya sebagai bagian dari 10 besar bank syariah terbesar di dunia.

"Ke depan, ini pasar kita besar sekali, hubungan aktivitas syariah dengan negara-negara di Timur Tengah luar biasa, kita harus bisa membuka cabang di Jeddah, Madinah, dan tempat lainnya. Apalagi umroh dan haji terus meningkat. Saya sebagai wakil masyarakat sangat mendukung pengembangan ke sana," ujar Jon dalam keterangannya, Jumat (15/3/2024).

Sebagai informasi, BSI berada di bawah Emirates Islamic Bank pada posisi 9 dengan kapitalisasi pasar US$10,38 miliar, dan Abu Dhabi Islamic Bank pada posisi 8 dengan kapitalisasi pasar US$10,94 miliar. Jon sudah menduga bahwa pertumbuhan bisnis BSI akan berjalan cepat.

Pasalnya, BSI memiliki posisi strategis di industri keuangan syariah Tanah Air, yang potensinya masih teramat besar.Menurutnya, apabila bank syariah BUMN tetap berjalan sendiri-sendiri, perkembangan keuangan syariah Indonesia bisa kalah oleh Malaysia dan negara-negara tetangga lainnya. Penggabungan bank syariah menjadi BSI pun memberikan daya tawar yang tinggi, baik di pasar dalam negeri maupun secara global.

"Kalau size bank syariah kita kecil, jalan sendiri-sendiri, investor juga mungkin ragu. Setelah bergabung kan BSI jadi bisa bicara di tingkat dunia," ujar Jon.

Jon juga menilai bahwa penempatan orang-orang kompeten di BSI menjadi faktor penting yang menunjang bank tersebut untuk membuat terobosan dengan cepat, seraya mengapresiasi jajaran direksi dan komisaris saat ini.

Sebelumnya, Direktur Utama BSI Hery Gunardi menjelaskan bahwa sektor perbankan, terutama Top 4 Banks, masih menjadi andalan utama investor domestik dan global di Bursa Efek Indonesia (BEI) karena kinerjanya yang stabil.

Terlebih, 3 dari Top 4 Banks adalah induk dari BRIS yaitu, BMRI, BBRI dan BBNI."Pun kemudian ketika BRIS ternyata memiliki fundamental performance sangat baik, maka BRIS pun menjadi saham yang banyak dikoleksi investor," ujar Hery.

Peningkatan saham BRIS sejalan dengan kondisi IHSG yang bergerak di rentang 7.409,67 hingga menembus rekor 7.435,81. BRIS pun menjadi salah satu faktor pendorong yang turut menggerakkan IHSG menjadi hijau.

Hery menjelaskan bahwa dalam rangka menjaga kepercayaan publik, BSI juga terus aktif melakukan kegiatan update kepada investor potensial baik yang sudah maupun yang belum memiliki saham BRIS melalui berbagai kegiatan konferensi dan non-deal roadshow (NDR).

"Oleh karena itu kami pun tentu akan menjaga kepercayaan ini dengan terus meningkatkan kinerja semakin baik. Kami ingin menjadikan BSI sebagai salah satu bank transaksional terbaik di segmen retail maupun wholesale," ujar Hery.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper