Bisnis.com, JAKARTA — Holding asuransi dan penjaminan milik negara (BUMN), PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) atau Indonesia Financial Group (IFG) buka suara terkait usulan Menteri BUMN Erick Thohir yang mengusulkan Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp3 triliun kepada perusahaan.
Sekretaris Perusahaan IFG Oktarina Dwidya Sistha menuturkan bahwa IFG mengajukan PMN untuk penguatan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp3 triliun.
Nantinya, Oktarina menjelaskan bahwa PMN senilai Rp3 triliun itu akan dialokasikan pada anggota holding di bidang asuransi dan penjaminan, yaitu PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) dan PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo).
“Tambahan PMN tersebut akan digunakan oleh Jamkrindo dan Askrindo untuk meningkatkan kapasitas penjaminan dalam rangka melanjutkan penugasan pemerintah dalam menjamin KUR usaha mikro, kecil, dan menengah [UMKM],” kata Oktarina kepada Bisnis, Selasa (19/3/2024).
Oktarina menambahkan bahwa sejak digulirkan pada 2007, KUR berperan penting dalam menstimulasi ekonomi sektor riil melalui UMKM.
Sebelumnya diberitakan, Kementerian BUMN mengusulkan PMN untuk PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) atau IFG sebesar Rp3 triliun. Suntikan negara ini digunakan untuk penguatan permodalan KUR untuk APBN 2025.
Baca Juga
Sementara itu, Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sempat mengingatkan injeksi modal ke IFG telah mencapai Rp23 triliun yang diharapkan penggunaan uang pajak untuk penyelamatan perusahaan pelat merah ini menjadi yang terakhir pada 2023.