Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PNM dan Entitas Anak Catatkan Laba 2023 Rp1,64 Triliun, Melonjak 66,2%

Sepanjang 2023 Permodalan Nasional Madani (PNM) dan entitas anak mencatatkan laba senilai Rp1,64 triliun.
Karyawati beraktivitas di kantor PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di Jakarta, Senin (27/6). Bisnis/Suselo Jati
Karyawati beraktivitas di kantor PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di Jakarta, Senin (27/6). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan entitas anak mencatatkan laba senilai Rp1,64 triliun per 31 Desember 2023. 

Angka tersebut meningkat 66,2% secara tahunan (year on year/yoy) apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni Rp992 miliar. 

Dikutip dari laporan keuangan perseroan yang tayang di Harian Bisnis Indonesia pada Kamis (28/3/2024), laba tersebut meningkat didorong oleh pendapatan bunga dan syariah (bersih) senilai Rp12,3 triliun, meningkat 20,7% yoy apabila dibandingkan per 31 Desember 2022 yakni Rp10,2 triliun. 

Sementara beban usaha perseroan menurun sebesar 14,18% yoy menjadi Rp10,6 triliun per 31 Desember 2023. Pada periode yang sama tahun sebelumnya beban usaha perseroan mencapai Rp9,3 triliun.  

Dari sisi ekuitas, perseroan mencatatkan modal senilai Rp9,06 triliun atau naik 22% yoy dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Per 31 Desember 2022, perseroan mencatatkan ekuitas Rp7,4 triliun. 

Sementara total liabilitas yang ditanggung oleh perseroan mencapai Rp41,9 triliun, tumbuh 6,53% yoy apabila dibandingkan per 31 Desember 2022 yakni Rp39,4 triliun. 

Lebih lanjut, PNM mencatatkan total aset senilai Rp51,04 triliun per 31 Desember 2023. Angka tersebut meningkat 8,9% yoy apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni Rp46,8 triliun. 

Dari sisi jumlah penyaluran pembiayaan, PNM telah menyalurkan sebesar Rp71,2 triliun per 31 Desember 2023. Sementara untuk jumlah pembiayaan aktif sebanyak 15,1 juta nasabah.

Jumlah kantor layanan pada periode tersebut tercatat sebanyak 4.552 kantor dengan cakupan wilayah pembiayaan 35 provinsi, 435 kabupaten/kota, dan 6.165 kecamatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper