Bisnis.com, JAKARTA — PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan entitas anak mencatatkan laba senilai Rp1,64 triliun per 31 Desember 2023.
Angka tersebut meningkat 66,2% secara tahunan (year on year/yoy) apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni Rp992 miliar.
Dikutip dari laporan keuangan perseroan yang tayang di Harian Bisnis Indonesia pada Kamis (28/3/2024), laba tersebut meningkat didorong oleh pendapatan bunga dan syariah (bersih) senilai Rp12,3 triliun, meningkat 20,7% yoy apabila dibandingkan per 31 Desember 2022 yakni Rp10,2 triliun.
Sementara beban usaha perseroan menurun sebesar 14,18% yoy menjadi Rp10,6 triliun per 31 Desember 2023. Pada periode yang sama tahun sebelumnya beban usaha perseroan mencapai Rp9,3 triliun.
Dari sisi ekuitas, perseroan mencatatkan modal senilai Rp9,06 triliun atau naik 22% yoy dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Per 31 Desember 2022, perseroan mencatatkan ekuitas Rp7,4 triliun.
Sementara total liabilitas yang ditanggung oleh perseroan mencapai Rp41,9 triliun, tumbuh 6,53% yoy apabila dibandingkan per 31 Desember 2022 yakni Rp39,4 triliun.
Baca Juga
Lebih lanjut, PNM mencatatkan total aset senilai Rp51,04 triliun per 31 Desember 2023. Angka tersebut meningkat 8,9% yoy apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni Rp46,8 triliun.
Dari sisi jumlah penyaluran pembiayaan, PNM telah menyalurkan sebesar Rp71,2 triliun per 31 Desember 2023. Sementara untuk jumlah pembiayaan aktif sebanyak 15,1 juta nasabah.
Jumlah kantor layanan pada periode tersebut tercatat sebanyak 4.552 kantor dengan cakupan wilayah pembiayaan 35 provinsi, 435 kabupaten/kota, dan 6.165 kecamatan.