Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga pemeringkat kredit internasional, Fitch Ratings memperkirakan tragedi runtuhnya Jembatan Francis Scott Key di Baltimore, Amerika Serikat (AS) akan menjadi klaim asuransi laut terbesar dalam sejarah. Perusahaan asuransi bisa menghadapi kerugian hingga US$4 miliar atau setara Rp63,5 triliun (asumsi kurs Rp15.874).
Peristiwa ini kemungkinan akan melampaui kerugian sekitar US$1,5 miliar akibat tenggelamnya Costa Concordia pada 2012 silam.
Fitch Ratings menyebut runtuhnya Jembatan Francis Scott Key di Baltimore adalah bencana tragis dengan dampak ekonomi yang signifikan, termasuk kerugian asuransi yang besar.
Namun, Fitch Ratings memandang peristiwa tersebut diperkirakan memiliki dampak terbatas pada pendapatan perusahaan reasuransi individual dan oleh karena itu kecil kemungkinannya mempengaruhi peringkat perusahaan reasuransi global.
“Meskipun kerugian dapat berkisar antara US$2 miliar—US$4 miliar, kerugian akhir yang diasuransikan akan bergantung pada lamanya waktu yang diasuransikan mengenai penyumbatan pelabuhan dan sifat cakupan gangguan bisnis,” kata Fitch Ratings, dikutip dari laman resminya pada Jumat (29/3/2024),
Jembatan yang runtuh itu kini menghalangi jalan masuk ke Pelabuhan Baltimore, salah satu pelabuhan tersibuk di AS. Gangguan terhadap lalu lintas pelabuhan akan berlanjut selama berbulan-bulan sementara puing-puing jembatan dibersihkan dan pembangunan baru dilakukan.
Baca Juga
Lebih lanjut, Fitch Ratings menyampaikan bahwa perusahaan reasuransi yang berpartisipasi dalam kelompok reasuransi International Group of Protection and Indemnity Clubs akan menanggung sebagian besar kerugian yang diasuransikan dalam peristiwa ini.
Perlu diketahui, International Group of Protection and Indemnity Clubs menyediakan asuransi tanggung jawab kapal, yang mencakup kerusakan dan cedera lingkungan laut.
Kerugian P&I kolektif dapat bersifat material, meskipun ditanggung bersama oleh lebih dari 80 perusahaan reasuransi yang berpartisipasi, termasuk lebih dari 20 dari 25 perusahaan asuransi teratas. Adapun, International Group of Protection and Indemnity Clubs memiliki cakupan reasuransi sebesar US$3 miliar yang melebihi US$100 juta.
“Kerugian industri sebesar US$2 miliar—US$4 miliar diperkirakan akan tersebar luas di seluruh operator dan tidak akan berdampak pada peringkat perusahaan reasuransi besar, termasuk Axa XL, penjamin emisi utama kebijakan reasuransi, Munich Re, Swiss Re, SCOR, Hannover dan Lloyds dari London,” ungkapnya.
Sindikasi program reasuransi menyebabkan terbatasnya partisipasi dalam kerugian kotor bagi reasuradur individu. Demikian pula, perlindungan asuransi pada jembatan dipahami sebagai asuransi yang sangat besar, dan kerugian kemungkinan besar akan dikenakan subrogasi dari pihak yang bertanggung jawab.
Sebelumnya diberitakan, Jembatan Francis Scott Key sepanjang 2,57 kilometer (km) di Baltimore, Maryland, AS ambruk pada Selasa (26/3/2024) dini hari setelah ditabrak kapal kargo.
Melansir Reuters, video yang disiarkan langsung di YouTube menunjukkan sebuah kapal menabrak jembatan tersebut, dan setelah itu beberapa bentangnya runtuh ke Sungai Patapsco.
Video yang belum diverifikasi yang diunggah di media sosial X juga menunjukkan dampak dari ambruknya jembatan tersebut. Pemadam Kebakaran Kota Baltimore menggambarkan runtuhnya jembatan tersebut sebagai insiden yang memakan banyak korban jiwa, dan mengatakan bahwa para petugas sedang mencari tujuh orang di sungai.
Data pelacakan kapal dari LSEG menunjukkan bahwa sebuah kapal kontainer berbendera Singapura, Dali, berada di lokasi di sepanjang Key Bridge di mana kecelakaan itu terjadi. Pemilik kapal yang terdaftar adalah Grace Ocean Pte Ltd dan manajernya adalah Synergy Marine Group.
Synergy Marine Corp mengatakan bahwa kapal kontainer berbendera Singapura "Dali" bertabrakan dengan salah satu pilar jembatan dan bahwa semua awak kapalnya, termasuk dua pilotnya telah diperiksa dan tidak ada laporan mengenai cedera.
"Semua jalur ditutup di kedua arah karena insiden di I-695 Key Bridge. Lalu lintas dialihkan," demikian menurut Otoritas Transportasi Maryland melalui platform X.