Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cerita UMKM di Samosir Saat Pembayaran dengan QRIS, Minta Pengunjung Upayakan Cash

Sejumlah UMKM di Pulau Samosir, Sumatra Utara, terpantau telah menyediakan pembayaran menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
UMKM di Pulau Samosir yang menjual pakaian./Bisnis - Annasa K.
UMKM di Pulau Samosir yang menjual pakaian./Bisnis - Annasa K.

Bisnis.com, SAMOSIR – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Pulau Samosir, Sumatra Utara, terpantau telah menyediakan pembayaran menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), namun adopsi alat bayar modern ini masih mengalami sejumlah kendala. 

Bungaria Siallagan (61), perempuan yang menjajakan beragam pakaian khas setempat mengungkapkan meski telah banyak pengunjung yang menggunakan layanan QRIS, dirinya kadang meminta pembeli membayar secara tunai. 

Bukan tanpa sebab, dirinya bercerita terkadang memiliki kebutuhan mendesak, namun uang yang dibayarkan oleh pelanggan melalui QRIS tidak dapat langusng dicairkan. 

“[Transaksi dari QRIS] nggak bisa ambil 1 hari, besoknya baru bisa. Jadi kita kalau perlu uang untuk anak-anak, kita minta tolong sama tamu, dengan ramah tamahlah kita kan. Kita bilang, kalau ada uang kas usahakan,” ungkapnya di lokasi wisata Huta Siallagan, Senin (29/4/2024). 

Opung Calvin, sapaan yang menggunakan nama anaknya tersebut, bercerita bila mana tamu tidak dapat memberikan uang tunai, maka dirinya terpaksa meminjam kepada temannya. 

Per harinya, setidaknya Opung Calvin dapat mengantongi paling sedikit Rp200.000 hingga Rp1 juta per hari. Namun bila sedang sepi pengunjung, Opun Calvin harus berbesar hati tidak mengatongi sepeser pun. 

Dirinya yang sudah berjualan selama 36 tahun tersebut turut mengatakan bahwa banyak tamu atau pelanggan yang menggunakan jasa layanan QRIS di lokasi UMKM dan tidak ada kendala. 

Saat Bisnis mencoba melakukan transaksi menggunakan QRIS pun, dapat membayar dengan lancar tanpa ada gangguan. Kecepatan sinyal untuk beragam provider juga baik sehingga transaksi dapat berjalan dengan lancar. 

Berbeda dengan Siallagan, Nurhani Simamora (51) justru masih kesulitan mencairkan dana dari transaksi QRIS seorang diri dan harus dibantu oleh anaknya. 

Nurhani bahkan pernah mendapatkan kesulitan karena ternyata terdapat transaksi sebesar Rp320.000 yang tidak ada pemberitahuan dan tidak ada uang yang masuk, namun pembeli menunjukkan sudah melakukan tranksaksi. 

“Nggak ada [ternyata transaksinya], jadi kuceklah orang [jasa pembayaran] ini. Kubilang sama orang ini bang coba tolong cek dulu ada gini gini [transaksi nyangkut], Dicek dia di sana. Terus ada, akhirnya dapat uang itu Rp320.000,” tuturnya. 

Berdasarkan pantauan Bisnis di Huta Siallagan, terdapat tempat khusus UMKM untuk menjajakan dagangannya. 

Seluruh UMKM tersebut pun dan telah didukung oleh QRIS, terutama dari Livin’ Mandiri, sehingga memberikan kemudahan bagi pelanggan untuk melakukan pembayaran. 

Di lokasi ini pula, penjual tidak mengenakan tarif Merchant Discount Rate (MDR) QRIS 0,3% kepada pelanggan, sebagaimana Bisnis temukan di merchant lain di sekitar wilayah Tuktuk Siadong, Kabupaten Samosir, Sumatra Utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper