Bisnis.com, JAKARTA -- Bank digital menerapkan bunga deposito yang tinggi, sampai 9% guna meraup simpanan nasabah. Bunga tinggi ini membuat tabungan nabah di luar perlindungan Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS). Saat ini, ruang bunga deposito naik lebih tinggi kembali terbuka setelah Bank Indonesia kembali mengerek suku bunga acuan (BI rate) ke level tertinggi pada 2016. Bagaimana bank digital menyikapinya?
Adapun, BI telah menaikan suku bunga acuannya dalam agenda Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 23-24 April 2024. BI rate pun kini menyentuh level 6,25%, naik 25 basis poin (bps) setelah sebelumnya tertahan di level 6% sejak Oktober 2023.
Saat ini sejumlah bank digital dengan bunga deposito tinggi itu seperti PT Krom Bank Indonesia Tbk. (BBSI) besutan Kredivo Group memiliki produk simpanan dengan suku bunga hingga 8,75%. PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) menawarkan produk simpanan dengan suku bunga tinggi mencapai 9% per tahun.
Sedangkan milik Sea Group, PT Bank Seabank Indonesia menawarkan produk deposito dengan suku bunga mencapai 6% per tahun.
Direktur Strategi SeaBank Indonesia Junedy Liu mengatakan sebenarnya Seabank sempat menyesuaikan suku bunga simpanannya pada tenor tertentu, dari level 3,75% ke level 3,5%. Adapun, seiring dengan kenaikan suku bunga acuan BI, Seabank belum memiliki rencana penyesuaian lagi.
Baca Juga
"Kami akan berusaha stabil," kata Junedy dalam acara media briefing pada pekan lalu (6/5/2024).
Presiden Direktur SeaBank Indonesia Sasmaya Tuhuleley mengatakan khusus bagi nasabah funding Seabank, suku bunga bukan menjadi pertimbangan utama dalam menggunakan layanan bank digital yang terafiliasi dengan Shopee ini. "Mereka [nasabah] lebih mementingkan free transfer, bunga tidak begitu memperhatikan. Tapi kalau free transfer kena ya itu berdampak," katanya.
Presiden Direktur Krom Bank Indonesia Anton Hermawan mengatakan bank telah memberikan bunga simpanan tinggi guna menarik minat nasabah. “Untuk tetap bisa mengakuisisi pengguna, Krom [melakukan] diferensiasi produk dan layanan, Krom Bank menawarkan produk dan layanan yang berbeda dengan bank tradisional, seperti bunga tinggi, fitur fleksibel, dan edukasi keuangan,” ujarnya kepada Bisnis pada beberapa waktu lalu (4/4/2024).
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan pada tahun ini, tren bunga tinggi bank digital masih akan terjadi, bahkan kondisi ini berlangsung hingga tiga tahun ke depan.
“Apalagi, tren perebutan dana di pasar makin ketat karena bank juga harus bersaing dengan surat utang pemerintah yang bunganya tinggi,” ujarnya kepada Bisnis pada beberapa waktu lalu.
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) juga memproyeksikan akan terjadinya tren peningkatan suku bunga simpanan di perbankan seiring dengan peningkatan suku bunga acuan. "Arah suku bunga simpanan rupiah potensial bergerak naik pasca penyesuaian suku bunga kebijakan di tengah kondisi likuiditas yang memadai," tulis LPS dalam laporannya yang dirilis beberapa waktu lalu (30/4/2024).
Meski demikian, LPS mencatat bahwa respon antar kelompok bank diperkirakan akan berbeda dipengaruhi kondisi internal likuiditas masing-masing bank dan target ekspansi dari sisi kredit dan dana pihak ketiga (DPK).
Berikut daftar suku bunga bank digital terbaru:
1. Bunga Deposito Bank Jago (ARTO)
Melansir dari situs resminya, mulai 2 Mei 2024 suku bunga deposito PT Bank Jago Tbk. (ARTO) untuk simpanan Rp1 juta hingga Rp49,99 juta menjadi 4,25% per tahun. Kemudian, simpanan di Rp50 juta hingga Rp99,99 juta menjadi 4,5% per tahun dan di atas Rp100 juta adalah 5% per tahun.
Adapun, deposito yang dibuat sebelum 2 Mei 2024 akan mengikuti suku bunga yang sedang berlaku yaitu 5% per tahun. Nasabah dapat mengunci uang dengan tenor 1, 3, 6 atau 12 bulan dengan saldo minimum Rp1 juta.
2. Bunga Deposito Allo Bank
PT Allo Bank Tbk. (BBHI) menawarkan deposito dengan suku bunga mulai 4% hingga 6%, di mana, minimum setoran awal adalah Rp1 juta.
3. Bunga Deposito Seabank
Seabank menawarkan produk deposito dengan suku bunga mencapai 6% per tahun, dengan kurun jatuh tempo 1, 3, dan 6 bulan. Nasabah dapat membuka deposito minimal saldo Rp1 juta. Adapun, penempatan deposito relatif dalam jangka waktu singkat, mulai dari 1 bulan.
4. Bunga Deposito Bank Saqu
Bank Saqu, layanan bank digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yang dimiliki oleh Astra Financial dan WeLab menawarkan fitur Busposito. Fitur ini memungkinkan pembukaan deposito bersama, makin banyak yang ikut, maka tawaran bunga makin tinggi. Di sini, bunga simpanan bisa mencapai 7%.
5. Bunga Deposito Bank Neo Commerce (BBYB)
Melansir dari situs resmi perusahaan, suku bunga deposito PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) atau BNC belum berubah sejak 15 Oktober 2023. Nasabah bisa menempatkan dananya minimum Rp100.000.
Adapun, jangka waktu deposito beragam. Misal, deposito WOW 7 hari mendapatkan suku bunga 5,5% per tahun. Sementara WOW 1 bulan 6,5% per tahun, dan WOW 3 bulan 7% per tahun. Kemudian, suku bunga WOW 6 bulan mendapatkan imbal hasil 7,5% per tahun serta WOW 12 bulan mencapai 8% per tahun.
6. Bunga Deposito Krom Bank
Krom Bank menawarkan produk simpanan dengan suku bunga tinggi untuk menarik lebih banyak nasabah. Suku bunga deposito ditawarkan hingga 8,75% per tahun.
Adapun, dalam produk deposito berjangka, nasabah bisa menggunakan fitur untuk mengalokasikan dana sesuai tujuan jangka panjang, dengan memilih periode jatuh tempo sesuai rencana keuangan nasabah. Dalam satu akun, nasabah bisa membuat 20 deposito.
7. Bunga Deposito Bank Amar (AMAR)
Bank Amar menawarkan produk simpanan dengan suku bunga tinggi mencapai 9% per tahun. Nasabah dapat menyetor dananya mulai dari Rp100.000.
Melansir dari situs resmi perusahaan, Bank Amar menawarkan rate berupa suku bunga deposito, di mana untuk tenor 1 bulan bunga yang ditawarkan mencapai 5,75% per tahun. Lalu untuk tenor 3 bulan mencapai 6% per tahun.
Selanjutnya, pada 6 bulan Bank Amar menawarkan bunga hingga 6,25%, sementara itu 12 bulan sebesar 7%. Kemudian, untuk tenor 18 bulan perseroan menawarkan 7,5%.
Lebih lanjut, apabila nasabah menyimpan dananya selama 24 bulan, maka Bank Amar menawarkan bunga hingga 8% per tahun, sedangkan untuk tenor 36 bulan mencapai 9% per tahun.