Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI Life Ungkap Kenaikan Suku Bunga Pengaruhi Yield Obligasi

(BNI Life) mengungkap kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate sejak Oktober 2023 turut mempengaruhi yield instrumen investasi obligasi.
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang BNI Life, Jakarta, Senin (9/10/2023). Bisnis/Abdurachman
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang BNI Life, Jakarta, Senin (9/10/2023). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan asuransi jiwa PT BNI Life Insurance (BNI Life) mengungkap kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sejak Oktober 2023 turut mempengaruhi yield instrumen investasi obligasi. 

Diketahui, Bank Indonesia memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 6,25% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Mei 2024.  

Plt. Direktur Utama BNI Life Eben Eser Nainggolan mengungkapkan kenaikan suku bunga acuan atau BI Rate pada Oktober 2023 yang berada di level 6% telah memengaruhi kenaikan yield obligasi. 

“Pada Oktober 2023, yield obligasi naik 34 bps secara MTD [month-to-date],” kata Eben saat dihubungi Bisnis, Selasa (28/5/2024). 

Namun demikian, Eben mengungkap kenaikan tersebut tidak berlangsung lama karena pada November 2023, yield obligasi kembali turun menjadi 6,75%.

Dia menambahkan yield obligasi cenderung stabil sampai dengan Maret 2023. Namun pada April 2024, yield naik signifikan sering dengan kenaikan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 6,25% pada bulan tersebut. 

“Kenaikan yield obligasi inilah yang paling mempengaruhi pendapatan investasi karena mayoritas aset ditempatkan pada instrumen fixed income,” ungkap Eben. 

Tercatat hasil investasi BNI Life sampai dengan April 2024 baru memenuhi 26% target secara full year atau sekitar Rp282 miliar. Eben mengatakan bahwa untuk saat ini instrumen pendapatan tetap masih memberikan yield yang paling tinggi.

“Pengelolaan hasil investasi pun berperan penting dalam mendukung kenaikan pendapatan dan berdampak positif terhadap laba perusahaan,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper