Bisnis.com, JAKARTA — Deretan bank telah memutuskan untuk menebar dividen dengan rasio atau dividen payout ratio (DPR) tinggi untuk tahun buku 2023. Adapun, terdapat 10 emiten bank yang memiliki rasio tebaran dividen paling tinggi.
Terbaru, PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI baru memutuskan menebar dividen Rp18,54 per lembar atau total Rp855,56 miliar untuk tahun buku 2023. Keputusan itu diambil dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada beberapa waktu lalu (17/5/2024).
Sebelumnya, deretan bank jumbo yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) telah membayar dividen kepada pemegang sahamnya.
Sejumlah bank kelas kedua atau kelompok bank dengan modal inti (KBMI) III seperti PT Bank Mega Tbk. (MEGA), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN), dan PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) juga telah menebar dividennya kepada pemegang saham.
Adapun, jika berkaca pada rasio tebarannya, sejumlah bank mencatatkan peningkatan DPR pada tahun buku 2023. BSI misalnya memiliki rasio dividen 15% dari labanya, naik dibandingkan tahun sebelumnya 10%.
BCA yang menebar dividen dengan rasio 68,47% dari laba bersih untuk tahun buku 2023 juga mencatatkan peningkatan. Pada tahun sebelumnya rasio tebaran dividen BCA mencapai 62,12%.
Baca Juga
Lalu, BNI mencatatkan peningkatan rasio tebaran dividennya dari 40% untuk tahun buku 2022, menjadi 50% pada tahun buku 2023.
Vice President Infovesta Wawan Hendrayana mengatakan secara umum, terbaran dividen emiten perbankan itu masih menarik bagi investor. "Sektor perbankan juga masih merupakan bisnis yang prospek dan fundamentalnya terjaga," katanya kepada Bisnis pada Selasa (28/7/2024).
Adapun, mengacu riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia, dividen dari sektor keuangan, termasuk perbankan menunjukkan pertumbuhan tertinggi secara tahunan yang berasal dari pertumbuhan pendapatan yang kuat.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Handiman Soetoyo dan Abyan Habib Yuntoharjo dalam risetnya itu menyebutkan meskipun terdapat peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait pembagian dividen perbankan, sebagian besar bank masih mempertahankan kebijakan dividennya.
Sebagaimana diketahui, OJK telah menerbitkan POJK Nomor 17 Tahun 2023 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum yang di antaranya mengatur mengenai tebaran dividen emiten perbankan.
Menurut riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia itu, tebaran dividen emiten perbankan masih tinggi karena posisi permodalan yang besar.
Berdasarkan data OJK, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perbankan Indonesia berada di level 26% per Maret 2024, naik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya di level 24,69%.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan BRI sendiri yakin ke depan rasio tebaran dividennya masih tinggi karena permodalan yang kuat. "Permodalan kami memang kuat, jadi bagi dividen pun tidak ganggu permodalan," ujarnya.
Menurutnya, sampai 5 tahun ke depan, BRI belum perlu tambahan modal. "Jadi, berapapun labanya, BRI punya kelonggaran membagikan dividen yang besar. Dalam 5 tahun ke depan 70%-80% itu tidak masalah. Saya proyeksikan mampu membayar dividen dari labanya," kata Sunarso.
Apabila dibandingkan, BRI sendiri menjadi bank paling royal menebar dividen dengan rasio dan nilai paling tinggi yakni 80% dari laba atau mencapai Rp48,1 triliun untuk tahun buku 2023.
Posisi kedua, Bank Mega menyalurkan dividen dengan rasio tinggi 70% untuk tahun buku 2023. Alhasil, emiten bank besutan konglomerat Chairul Tanjung itu menebar dividen dengan nilai Rp2,45 triliun atau dividen per saham (DPS) Rp209,32.
Posisi Bank Mega mengalahkan bank jumbo lainnya seperti BCA dengan rasio tebaran dividen 68,47% dan Bank Mandiri 60%.
Bank pembangunan daerah (BPD) tak kalah royal menebar dividen. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (BJTM) menebar dividen dengan rasio 55,55%.
Lalu, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) atau Bank BJB menebar dividen kepada pemegang sahamnya sebanyak 49,47% dari laba bersih tahun buku 2023.
Berikut ini daftar emiten bank dengan rasio tebaran dividen paling tinggi pada tahun buku 2023:
No | Kode emiten bank | DPR | Nilai dividen | DPS |
1 | BBRI | 80% | Rp48,1 triliun | Rp319 |
2 | MEGA | 70% | Rp2,45 triliun | Rp209,32 |
3 | BBCA | 68,47% | Rp33,28 triliun | Rp270 |
4 | BMRI | 60% | Rp33,03 triliun | Rp353,95 |
5 | BJTM | 55,55% | Rp816,69 miliar | Rp54,39 |
6 | BBNI | 50% | Rp10,45 triliun | Rp280,49 |
7 | BNGA | 50% | Rp3,08 triliun | Rp122,67 |
8 | BTPS | 50% | Rp540,4 miliar | Rp70,15 |
9 | BJBR | 49,47% | Rp1 triliun | Rp95,05 |
10 | BNII | 45% | Rp785 miliar | Rp10,29 |