Bisnis.com, JAKARTA -- Sederet bankir tercatat rajin memborong saham bank di tempat mereka bertugas. Terdapat sejumlah bankir yang mencatatkan kepemilikan saham yang jumbo.
Terbaru, Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Darmawan Junaidi memborong saham BMRI sebanyak 150.000 lembar pada 27 Mei 2024 di harga Rp5.900 per lembar. "Tujuan transaksi untuk investasi," tulis Manajemen Bank Mandiri di keterbukaan informasi pada Jumat (7/6/2024).
Dengan transaksi tersebut, kepemilikan saham Darmawan di Bank Mandiri pun kian menebal. Tercatat, jumlah saham yang dimiliki Darmawan kini mencapai 10,98 juta lembar.
Bankir Bank Mandiri lainnya pun rajin memborong saham BMRI. Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar misalnya, merogoh kocek Rp1 miliar dengan membeli 162.000 lembar saham BMRI pada 13 Mei 2024 di harga Rp6.200 per lembar.
Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Riduan juga tercatat memborong saham BMRI total 250.000 lembar dalam tiga kali transaksi sepanjang Mei 2024.
Baca Juga
Di bank lainnya, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Jahja Setiaatmadja terpantau membeli saham BBCA sebanyak 221.100 lembar, tepatnya 30 Mei 2024 di harga Rp9.000 per lembar.
Dalam pembelian itu, Jahja merogoh kocek sebanyak Rp1,98 miliar. Alhasil, kepemilikan saham Jahja di BBCA menebal. Tercatat, Jahja menggenggam saham BBCA sebesar 33,85 juta lembar.
Sementara, Bankir di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) pun mencatatkan penebalan kantong kepemilikan saham mereka seiring dengan penerimaan tunjangan remunerasi.
Jajaran Direksi dan Komisaris BNI telah menerima tunjangan remunerasi saham sebanyak 12,78 juta lembar, setara dengan Rp61,68 miliar.
Program remunerasi ini dilakukan dengan pemberian saham BBNI kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris nonindependen per 13 Mei 2024 seharga Rp4.826,33 per lembar saham. Masing-masing pengurus bank menerima sekitar 900.740 lembar.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan penerapan program remunerasi berbasis saham ini dirancang untuk memperkuat tata kelola perusahaan dan menyelaraskan kepentingan manajemen dengan para pemegang saham.
"Hal ini merupakan langkah strategis BNI dalam memperkuat tata kelola perusahaan dan meningkatkan komitmen manajemen untuk menciptakan nilai dan kinerja jangka panjang yang berkelanjutan," ujar Okki dalam keterangan tertulis pada Selasa (4/6/2024).
Di BRI para Direksi dan Komisaris menerima remunerasi saham dengan total 25,42 juta lembar saham di harga Rp4.636 per lembar.
Siapa Paling Tajir?
Adapun, bankir pemilik portofolio saham paling besar adalah Presiden Komisaris BCA Djohan Emir Setijoso. Dia merupakan bankir senior. Sebelumnya dia menjabat sebagai Presiden Direktur BCA dari 1999 hingga 2011.
Berdasarkan data komposisi kepemilikan saham BCA hingga 31 Mei 2024, Djohan Emir memiliki 106,82 juta lembar saham di BBCA. Apabila dinilai dengan harga saham BBCA terakhir pada level Rp9.325, maka kekayaan Djohan Emir dari saham BBCA mencapai Rp996,14 miliar.
Posisi Kedua dst
Posisi kedua ditempati masih oleh bankir BCA, yakni Jahja Setiaatmadja. Presiden Direktur BCA itu menggenggam 33,85 juta lembar saham BBCA. Maka dengan harga saham BBCA yang mencapai Rp9.325, kekayaan Jahja dari saham BBCA mencapai Rp315,65 miliar.
Posisi ketiga, ditempati oleh bankir di luar bank jumbo atau kelompok bank dengan modal inti (KBMI) IV. Direktur Utama PT Bank Jago Tbk. (ARTO) Arief Harris Tandjung menggengam kepemilikan tebal di ARTO, yakni 46,64 juta lembar saham. Dengan harga saham ARTO sebesar Rp2.330, maka kekayaan Arief dari kepemilikan saham ARTO mencapai Rp108,68 miliar.
Posisi keempat ditempati Direktur BCA yakni Subur Tan yang menggenggam 10,71 juta lembar saham BBCA. Kekayaan Subur Tan dari saham BBCA mencapai Rp99,87 miliar.
Kemudian, posisi kelima ditempati Riduan dari Bank Mandiri. Direktur Corporate Banking Bank Mandiri ini menggenggam kepemilikan saham BMRI sebanyak 11,25 juta lembar. Alhasil, kekayaannya dari saham bank pelat merah mencapai Rp70,59 miliar.
Bankir Bank Mandiri lainnya berada di posisi keenam. Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar menggengam kepemilikan saham BMRI sebanyak 11,02 juta lembar. Dia memiliki kekayaan Rp69,2 miliar dari saham BMRI.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menempati posisi di bawah Xandra dengan jumlah saham yang dimilikinya sebanyak 10,98 juta kembar. Darmawan memiliki kekayaan dari saham Bank Mandiri senilai Rp68,92 miliar.