Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjelasan Hermanto Tanoko usai Namanya Hilang dari Top 20 Pemegang Saham Danamon (BDMN)

Mengutip Laporan Top 20 Pemegang Saham Bank Danamon yang dirilis perseroan per Mei 2024, nama Hermanto Tanoko sudah tidak tercantum lagi.
Presiden Komisaris PT Avia Avian Hermanto Tanoko./Instagram
Presiden Komisaris PT Avia Avian Hermanto Tanoko./Instagram

Bisnis.com, JAKARTA - Konglomerat RI Hermanto Tanoko memilih hengkang dari jajaran 20 pemegang saham terbesar di PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN). Sebelumnya, pemilik cat bermerek Avian sekaligus produsen air mineral Cleo berada di posisi ke-13 sebagai pemegang saham terbesar BDMN. 

Mengutip Laporan Top 20 Pemegang Saham Bank Danamon yang dirilis perseroan per Mei 2024, nama Hermanto sudah tidak tercantum lagi.

Posisi HSBC Broking Securities (Asia) yang biasanya kerap mengekor di bawah Hermanto kini naik peringkat menjadi ke-12 menggantikan posisi orang terkaya RI ini. 

Bila ditelisik lebih dalam, sebenarnya Hermanto sempat mempertebal porsi kepemilikannya pada 2023. Konglomerat ini diketahui mengempit 6.334.700 saham atau 0,07% per Mei 2023, yang menjadikannya masuk sebagai pemegang saham urutan ke-16 terbesar. 

Lalu, dirinya pun menambah kepemilikan menjadi 7.035.700 saham, porsinya saat itu naik menjadi 0,08% pada 30 Juni 2023. Alhasil, dia menempatkan diri di urutan ke-14 sebagai pemegang saham teratas BDMN. 

Kemudian, terjadi bongkar pasang oleh sejumlah pemegang saham teratas BDMN lainnya, yang pada akhirnya membuat Hermanto Tanoko naik peringkat ke urutan ke-13 pada Desember 2023. Meski begitu, porsi yang dia miliki susut menjadi 0,07% dengan total kepemilikan tetap yakni 7.035.700 saham BDMN. 

Kepemilikan atas saham BDMN pun dia pertahankan hingga Februari 2024. Bahkan, dia berhasil naik peringkat ke urutan ke-12, lantaran Reksa Dana Insight Infra Development mengurangi porsi kepemilikannya dari semula 7.465,600 saham atau 0,08% menjadi 6.000.000 atau 0,06%

Namun, pada Maret 2024 hingga Mei 2024 namanya menghilang. Lalu, posisinya pun digantikan oleh HSBC Broking Securities (Asia) dengan porsi kepemilikan 6.982.843 saham atau 0,07%.

Saat dikonfirmasi Bisnis, Hermanto yang juga menjabat sebagai Presiden Komisioner PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) membenarkan bahwa memang saat ini dirinya tengah melakukan pengalihan saham.

“Karena saya melihat adanya tekanan di sektor keuangan, sehingga saham BDMN saya switch ke saham sektor energi,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (20/6/2024).

Sebagaimana diketahui, Hermanto Tanoko merupakan pemilik perusahaan cat PT Avia Avian Tbk. (AVIA) yang menurut Forbes kini menjadi orang terkaya ke-16 di Indonesia dengan kekayaan menyentuh US$2,2 miliar atau setara dengan Rp36,05 triliun (asumsi kurs Rp16.376 per dolar AS).

Tak hanya dari perusahaan cat, dirinya juga menggeluti sejumlah bisnis, mulai dari bisnis air mineral melalui PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO). 

Kemudian, bisnis properti melalui PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk. (RISE), selanjutnya bisnis industri bahan bangunan seperti melalui PT Cahaya Asa Keramik Tbk. (CAKK) yang dikendalikan oleh PT Tancorp Bangun Indonesia hingga bisnis ritel melalui PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk. (DEPO) dan PT Mega Perintis Tbk. (ZONE).  

Saat ini per Mei 2024, MUFG Bank Ltd masih menjadi pemegang saham terbesar Bank Danamon dengan porsi sebesar 91,47%. Pemegang saham lain mengenggam porsi kurang dari 2%, seperti UBS AG London sebesar 1,62%, PT Guna Dharma sebesar 1%, lalu PT Cealmi Khiezt Indonesia memegang 0,61% diikuti oleh BANQUE PICTET AND CIE SA yang menggenggam 0,19%.

Kinerja Bank Danamon

Berdasarkan RTI Business, saham BDMN naik 0,41% ke level Rp2.450 per saham pada sesi I perdagangan Kamis (20/6/2024). Adapun, dalam sepekan harga saham BDMN terkoreksi 3,16% dan sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) harga saham BDMN pun turun 11,87%.

Terkait kinerja keuangan, BDMN telah membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp831,24 miliar pada kuartal I/2024, naik tipis 1,6% yoy, dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp818,12 miliar. 

Laba bank terdorong oleh pendapatan operasional yang tumbuh 8% yoy menjadi Rp4,7 triliun pada kuartal I/2024. Sementara itu, pre-provisioning operating profit (PPOP) meningkat 14% yoy menjadi Rp2,3 triliun. 

Akan tetapi, rasio profitabilitas BDMN jika dilihat dari tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) turun dari 1,64% pada Maret 2023 menjadi 1,49% pada Maret 2024. Tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) juga susut dari 7,91% pada Maret 2023 menjadi 7,51% pada Maret 2024.

Dari sisi intermediasi, Bank Danamon telah mencatatkan total kredit dan trade finance Rp179,7 triliun, meningkat 18% yoy didorong oleh pertumbuhan dari seluruh segmen bisnis. 

“Pencapaian ini merupakan awal yang baik pada 2024. Ke depannya, Danamon akan terus bertumbuh sebagai financial group bersama dengan anggota lain dari Grup MUFG untuk mendukung pertumbuhan seluruh stakeholders dan perekonomian Indonesia," ujar Direktur Utama Bank Danamon Daisuke Ejima dalam keterangan tertulis pada Senin (29/4/2024). 

Selanjutnya, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross mengalami perbaikan, susut dari 2,44% pada Maret 2023 menjadi 2,22% pada Maret 2024. Namun, NPL net naik dari 0,15% ke level 0,4%.

Dari sisi pendanaan, Bank Danamon telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp143,2 triliun pada kuartal I/2024, tumbuh 14% yoy.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper