Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) memproyeksikan pertumbuhan bisnis kredit pemilikan rumah (KPR) tahun ini berada di kisaran 7%–10%. Perseroan optimistis pembiayaan bisnis KPR tumbuh stabil hingga akhir tahun.
Consumer Lending Business Head Bank Danamon Enriko Sutarto mengatakan minat dari pembiayaan KPR Danamon tersebar cukup merata, terutama di kota-kota besar, seperti di Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya.
“Hal ini terdorong oleh pangsa pasar pembeli rumah komersil yang masih terkonsentrasi di kota-kota besar. Pasar potensial kedua adalah dari kota-kota yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi di atas pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (7/6/2024)
Dengan kondisi yang hampir sama, Danamon akan terus menggarap pasar potensial, baik untuk pangsa pasar utama di kota-kota besar maupun pasar potensial kedua di kota-kota yang sedang bertumbuh.
Kata Enriko, Danamon sebagai bagian dari grup keuangan, memiliki akses terhadap keahlian dan jaringan global MUFG untuk memberikan solusi keuangan di bidang real estate antara lain melalui kemitraan spesial dengan developer properti Jepang, sehingga Danamon dapat menjadi penyedia solusi KPR pilihan nasabah.
Tercatat, hingga akhir tahun 2023, Danamon membukukan kenaikan jumlah pinjaman KPR sebesar lebih dari 50% secara tahunan (year on year/YoY).
Baca Juga
Berdasarkan laporan Analisis Uang Beredar yang dirilis BI, kredit properti tetap bertumbuh di level 7,8% YoY pada April 2024, menjadi Rp1.351,1 triliun. Pertumbuhan kredit properti naik tipis dari bulan sebelumnya, yakni Maret 2024 di level 7,7%.
Khusus untuk KPR, kinerjanya masih menjanjikan tumbuh 14,2% YoY menjadi Rp743,7 triliun, tumbuh stabil dari bulan sebelumnya. Begitu juga dengan kredit real estat yang naik 8,9% YoY menjadi Rp219,6 triliun, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 8,6% YoY.
Namun, kredit konstruksi turun 3,3% YoY menjadi Rp387,7 triliun. Adapun, bulan sebelumnya mencapai 388,1 triliun
Seperti diketahui, Bank Danamon telah membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp831,24 miliar pada kuartal I/2024, naik tipis 1,6% YoY, dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp818,12 miliar.
Laba bank terdorong oleh pendapatan operasional yang tumbuh 8% YoY menjadi Rp4,7 triliun pada kuartal I/2024. Sementara itu, pre-provisioning operating profit (PPOP) meningkat 14% YoY menjadi Rp2,3 triliun.
Dari sisi intermediasi, Bank Danamon telah mencatatkan total kredit dan trade finance Rp179,7 triliun, meningkat 18% YoY didorong oleh pertumbuhan dari seluruh segmen bisnis.
“Pencapaian ini merupakan awal yang baik pada 2024. Ke depannya, Danamon akan terus bertumbuh sebagai financial group bersama dengan anggota lain dari Grup MUFG untuk mendukung pertumbuhan seluruh stakeholders dan perekonomian Indonesia," ujar Direktur Utama Bank Danamon Daisuke Ejima dalam keterangan tertulis pada Senin (29/4/2024).
Adapun, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross bank susut dari 2,44% pada Maret 2023 menjadi 2,22% pada Maret 2024. Namun, NPL net juga naik dari 0,15% ke level 0,4%.
Di sisi pendanaan, Bank Danamon telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp143,2 triliun pada kuartal I/2024, tumbuh 14% YoY.