Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Untung Buntung Rencana Pemisahan BSI (BRIS) dari Mandiri (BMRI) ke Danantara

BSI (BRIS) dikabarkan akan berpisah dari induknya, yaitu Bank Mandiri, dan berada di bawah naungan Danantara.
Nasabah bertransaksi di salah satu pusat anjungan tunai mandiri (ATM) Bank Syariah Indonesia di Jakarta, Senin (9/1/2022). /Bisnis-Arief Hermawan P
Nasabah bertransaksi di salah satu pusat anjungan tunai mandiri (ATM) Bank Syariah Indonesia di Jakarta, Senin (9/1/2022). /Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Wacana pemindahan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) dari naungan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) ke Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara yang menyeruak saat ini mengundang sorotan.

Langkah strategis ini dinilai bukan semata demi penguatan bisnis syariah nasional, tetapi juga berisiko mengecilkan dominasi Bank Mandiri dalam ekosistem Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

Associate Director BUMN Research Group Lembaga Management FEB UI Toto Pranoto menilai bahwa perpindahan BSI ke Danantara akan mendudukkan posisi BSI tidak lagi sebagai anak usaha Bank Mandiri, melainkan sebagai entitas sejajar dalam struktur kepemilikan negara. 

Menurutnya, perubahan ini memungkinkan Danantara memperkuat intervensi terhadap pengembangan bank syariah secara lebih langsung, tanpa melalui struktur dua lapis seperti saat ini.

"BSI akan didudukkan bukan lagi sebagai anaknya Mandiri, tapi dalam posisi sejajar. Ini memberi ruang agar pengembangan ekosistem syariah bisa lebih terintegrasi, termasuk menjadi hub industri halal dan sektor syariah lainnya," ujar Toto kepada Bisnis, Rabu (4/6/2025). 

Jika rencana itu terealisasi, dampak pertama yang terlihat adalah pada neraca konsolidasi Bank Mandiri. Saat ini, berdasarkan laporan per 31 Maret 2025, total aset konsolidasian Bank Mandiri tercatat sebesar Rp2.463,66 triliun. 

Dari jumlah itu, aset individu Bank Mandiri sebesar Rp1.919,66 triliun, yang berarti BSI sebagai anak usaha menyumbang sekitar Rp400,88 triliun atau lebih dari 16% dari aset konsolidasi.

Aset Anak Usaha Bank Mandiri

Untung Buntung Rencana Pemisahan BSI (BRIS) dari Mandiri (BMRI) ke Danantara

Sumber: Presentasi Kinerja Keuangan Bank Mandiri Kuartal I/2025

Meski lepas dari induk sebelumnya, peluang BSI justru dinilai makin terbuka. Dengan masuknya ke Danantara, BSI berpotensi mendapatkan posisi lebih strategis sebagai lokomotif keuangan syariah nasional. 

Toto melihat bahwa intervensi Danantara bisa lebih langsung, menjadikan BSI sebagai pusat pengembangan industri keuangan dan ekonomi syariah, tanpa harus melewati lapisan manajerial Bank Mandiri.

“Kalau sekarang mau intervensi BSI lewat Mandiri dulu. Nantinya, kalau BSI langsung di bawah Danantara, kendalinya jadi lebih direct. Maka, potensi BSI menjadi hub ekonomi syariah nasional akan lebih besar,” kata Toto.

Dihubungi terpisah, Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan menyebut bahwa perpindahan BSI akan berpengaruh langsung terhadap laporan kinerja Bank Mandiri.

“Dengan kehilangan BSI, maka aset konsolidasi Mandiri tentu akan turun. Dampaknya signifikan, meskipun bisnis BSI sendiri tetap akan berjalan normal,” ujar Trioksa.

Menurutnya, Danantara sebagai badan investasi negara memiliki kekuatan modal yang tak kalah dari Mandiri, sehingga secara operasional BSI tidak akan terganggu.

Namun, bagi Bank Mandiri, kehilangan BSI berarti kehilangan kontribusi besar terhadap total aset dan ekosistem layanan syariah yang selama ini menopang portofolionya.

Respons BSI

Di sisi lain, manajemen BSI memilih untuk tidak berspekulasi mengenai kabar perpindahan kepemilikan. Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar menyampaikan bahwa pihaknya belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut karena hal tersebut berada di luar kendali perusahaan. 

“Sementara ini, itu merupakan kewenangan pemegang saham, jadi kami menunggu saja perkembangannya,” kata Wisnu saat ditemui di kantor pusat BSI, Rabu (4/6/2025).

Wisnu mengatakan fokus BSI saat ini adalah menjaga kinerja perusahaan tetap stabil dan sejalan dengan tujuan jangka panjang yang telah ditetapkan sejak penggabungan tiga bank syariah milik negara. Dia enggan berspekulasi mengenai dampak dari rencana akuisisi terhadap kinerja BSI ke depan. 

“Kami tetap berkomitmen pada rencana bisnis jangka panjang dan sejak awal merger, kami membawa misi untuk memperkuat ekosistem ekonomi syariah nasional, karena permintaannya besar, tetapi penyedia jasanya masih terbatas. Di situlah peran BSI sebagai bank syariah terbesar,” jelasnya. 

Saat ditanya lebih lanjut apakah ada komunikasi resmi dari pihak Danantara kepada jajaran manajemen terkait rencana tersebut, Wisnu enggan memberikan penjelasan lebih jauh. Dia menekankan kembali bahwa manajemen lebih memilih fokus pada peningkatan kinerja operasional.

“Itu urusan pemegang saham. Kami di manajemen akan terus berupaya menjaga kinerja yang selama ini telah terbukti solid, dan berusaha meningkatkannya ke depan,” tegas Wisnu.

Adapun, sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir memberikan pernyataan terkait dengan kabar pemisahan (spin off) Bank Syariah Indonesia (BSI) dari Bank Mandiri (BMRI).

Ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin (2/6/2025), Erick mengonfirmasi saat ini proses pemisahan tersebut masih dalam tahap kajian. Nantinya, kata Erick, BSI akan berada di bawah pengelolaan BPI Danantara. 

“Belum, masih proses [pemisahan BSI dari Bank Mandiri]. Kan nanti dari Danantara akan mengajukan ke kami, baru kita lihat seperti apa prospeknya,” ujar Erick saat ditemui kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (2/6/2025). 

Erick menegaskan bahwa peran Kementerian BUMN saat ini adalah sebagai regulator. Oleh karena itu, kajian dan pengajuan resmi akan dilakukan terlebih dahulu oleh Danantara sebelum keputusan diambil. “Iya, nanti ada kajian dari mereka, kan sekarang posisi saya sebagai regulator,” jelas Erick

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper