Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lonjakan Klaim Asuransi Kesehatan Terjadi pada Industri Umum dan Jiwa

Tidak hanya asuransi jiwa, asuransi umum juga mencatatkan kenaikan klaim kesehatan dari lini bisnis asuransi kesehatan pada kuartal I/2024.
Seseorang yang mengalami penyakit jantung. Penyakit jantung bisa dicegah dengan menjaga pola hidup sehat/ Sahyadri Hospital
Seseorang yang mengalami penyakit jantung. Penyakit jantung bisa dicegah dengan menjaga pola hidup sehat/ Sahyadri Hospital

Bisnis.com, JAKARTA — Kenaikan klaim kesehatan tengah menjadi sorotan industri asuransi. Tidak hanya asuransi jiwa, asuransi umum juga mencatatkan kenaikan klaim kesehatan dari lini bisnis asuransi kesehatan pada kuartal I/2024. 

Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) pada periode tersebut, kenaikan klaim asuransi kesehatan mencapai 9,3% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp1,74 triliun. Adapun pada kuartal I/2023, klaim kesehatan asuransi umum mencapai Rp1,59 triliun. 

Wakil Ketua AAUI untuk Bidang Statistik dan Riset Trinita Situmeang menyebut klaim kesehatan berkontribusi sebanyak 15% terhadap total klaim asuransi umum yang mencapai Rp11,56 triliun pada kuartal I/2024. 

Sementara pendapatan premi mencapai sekitar Rp3,4 triliun yang berkontribusi sebanyak 10,5% dari total premi industri asuransi umum yakni Rp32,7 triliun pada kuartal I/2024.

“Asuransi kesehatan berkontribusi sekitar 15% terhadap total klaim, jadi lebih banyak kontribusi klaimnya daripada preminya,” kata Trinita dalam paparan kinerja asuransi umum pada kuartal I/2024, Kamis (20/6/2024). 

Trinita menyebut memang biaya kesehatan di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Hal tersebut menyebabkan inflasi medis yang turut mendorong kenaikan klaim kesehatan asuransi umum. Perlindungan pada lini bisnis asuransi kesehatan asuransi umum tak jauh berbeda dengan pada asuransi jiwa. Perbedaannya hanya terkadang asuransi kesehatan disandingkan dengan lini bisnis kecelakaan diri. 

Untuk menyiasati kenaikan klaim kesehatan, dia menyebut bahwa perusahaaan asruansi perlu memperhatikan underwritingnya termasuk memakai penyesuaian harga. 

“Atau skemanya yang direview. Seperti apa misalnya dibagi ini cakupan rumah sakitnya mau seperti apa, benefitnya maksimumnya seperti apa. Sehingga akan terjadi hal-hal seperti ini yang akan merubah cara pandang untuk menyikapi asuransi ini,” ungkapnya. 

Kemudian, meskipun kontribusi asuransi kesehatan terhadap premi total industri lebih kecil dibandingkan klaimnya yang tinggi. Dia memastikan lini bisnis asuransi pada industri asuransi umum masih memiliki potensi yang besar. Terlebih lini bisnis ini konsisten bertumbuh. 

Pada kuartal I/2024 saja mengalami pertumbuhan sebanyak 26,3% menjadi Rp3,4 triliun dari sebelumnya Rp2,7 triliun pada kuartal I/2024. 

“Selain itu terkait asuransi kesehatan, orang juga semakin aware,” katanya. 

Berdasarkan data AAUI pada kuartal I/2024, selain lini bisnis asuransi kesehatan, beberapa lini bisnis juga menunjukan peningkatan klaim. Beberapa di antaranya yakni asuransi kredit yang klaimnya naik 35,5% yoy menjadi Rp3,9 triliun dari sebelumnya Rp2,9 triliun pada kuartal I/2024.

Kemudian, asuransi engineering atau rekayasa yang mencapai Rp505 miliar atau meningkat 30,5% yoy dari sebelumnya Rp387 miliar. Selanjutnya marine cargo yang meningkat 27,3% dengan klaim sebanyak Rp419 miliar dari sebelumnya Rp329 miliar pada kuartal I/2024. Sementara itu, asuransi kendaraan mencatatkan klaim sebanyak Rp2,02 triliun yang mana meningkat 17,5% yoy dari sebelumnya Rp1,72 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper