Bisnis.com, JAKARTA -- Harga saham bank-bank besar seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) melonjak dalam sepekan terakhir. Kenaikan ini ditengah rumor aksi borong saham yang dilakukan oleh crazy rich Surabaya Hermanto Tanoko.
Menurut data RTI Business, harga saham BBRI naik 1,24% pada penutupan perdagangan Jumat (12/7/2024) ke level Rp4.900. Dalam sepekan, sejak 8 Juli 2024 hingga 12 Juli 2024, harga saham BBRI meningkat 2,08%.
Sementara itu, harga saham BBNI melonjak 3,18% pada penutupan perdagangan akhir pekan ini, mencapai Rp5.025 per lembar. Dalam sepekan, harga saham BBNI naik signifikan sebesar 6,91%.
Bank besar lainnya, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mencatatkan kenaikan harga saham 1,26% dalam sepekan ke level Rp10.075. Namun, harga saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) tetap stagnan di level Rp6.425 dalam sepekan perdagangan.
Kenaikan harga saham bank jumbo, terutama BBRI dan BBNI, terjadi setelah Hermanto Tanoko, bos Cat Avian, memborong saham kedua bank tersebut. Setelah melepas PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN), Hermanto mengungkapkan bahwa ia melihat valuasi menarik pada BBRI dan BBNI.
Baca Juga
"BBNI bagus kan, di antara big four BBNI valuasinya paling menarik. Terus yang turunnya paling banyak juga BBRI. Dua bank ini menjadi favorit," kata Hermanto beberapa waktu lalu.
Proyeksi Kinerja Saham Bank Jumbo
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, mengatakan harga saham bank jumbo naik dipengaruhi oleh proyeksi penurunan suku bunga The Fed. "Ini on the right track, ada pelonggaran dan stimulus positif ke saham-saham perbankan," kata Nafan kepada Bisnis.
Dengan pelonggaran kebijakan suku bunga The Fed, Bank Indonesia (BI) pun akan mengikuti dengan pelonggaran kebijakan moneter. "BI bisa dua kali longgarkan kebijakan, dibanding The Fed dan ini mampu mendorong likuiditas di perbankan. Secara seasonal kredit juga tumbuh dobel digit, apalagi semester kedua," ujarnya.
Analis Samuel Sekuritas, Prasetya Gunadi dan Brandon Boedhiman, menilai saham bank-bank jumbo masih berperingkat overweight. Dalam risetnya, BBRI direkomendasikan buy dengan target harga Rp5.000. BBNI direkomendasikan buy dengan target harga Rp5.400.
BMRI direkomendasikan buy dengan target harga Rp7.400, dan BBCA direkomendasikan buy dengan target harga Rp10.800.
Menurut Prasetya dan Brandon, bank-bank jumbo sebagian besar memiliki rasio dana murah atau current account saving account (CASA) yang tinggi. Dengan kondisi ini, bank jumbo akan terus menikmati biaya dana yang lebih rendah di tengah kondisi likuiditas yang semakin ketat.
Saat yang sama, bank-bank jumbo juga masih mencatatkan pertumbuhan laba di tengah tantangan suku bunga tinggi tahun ini. BRI, misalnya, mencatatkan pertumbuhan laba 8,83% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp21,9 triliun hingga Mei 2024.
Laba BCA naik 11,65% yoy menjadi Rp21,63 triliun hingga Mei 2024. Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan laba 6,4% yoy menjadi Rp19,62 triliun. Sementara itu, laba BNI naik 1,51% yoy menjadi Rp8,56 triliun hingga Mei 2024.