Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pencairan Pinjaman di Bank Lancar, BI Ramal Bisnis Kredit Naik 12% pada 2024

Bank Indonesia (BI) memproyeksikan kinerja kredit perbankan mampu tumbuh tembus level 12% hingga akhir 2024.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dan jajaran Deputi Gubernur BI dalam Konferensi Pers RDG BI di Jakarta, Kamis (17/7/2024)./Bisnis-Annasa Rizki Kamalina.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dan jajaran Deputi Gubernur BI dalam Konferensi Pers RDG BI di Jakarta, Kamis (17/7/2024)./Bisnis-Annasa Rizki Kamalina.

Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memproyeksikan kinerja kredit perbankan mampu tumbuh tembus level 12% hingga akhir 2024.  

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pertumbuhan kredit perbankan pada kuartal II/2024 mencapai level 12,36% secara tahunan (year on year/yoy). Pertumbuhan kredit sepanjang kuartal II/2024 itu didorong oleh sisi penawaran dan permintaan yang kuat. 

Dari sisi penawaran, minat penyaluran kredit terjaga didukung oleh pertumbuhan DPK kuartal II/2024 sebesar 8,45% yoy. Selain itu, Perry menyebutkan pertumbuhan itu juga didorong oleh strategi realokasi alat likuid perbankan ke penyaluran kredit yang berlanjut dan didukung oleh kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM) BI. 

Dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit dipengaruhi oleh permintaan dari korporasi sejalan dengan kinerja penjualan yang tetap tinggi dan kemampuan bayar yang tetap kuat.

Sementara itu, lanjutnya, permintaan kredit dari rumah tangga juga terjaga stabil, terutama dari kelas menengah-atas, seiring dengan ekspektasi penghasilan yang terjaga.

BI pun optimistis kinerja kredit perbankan masih tetap moncer hingga akhir tahun ini. "Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan kredit 2024 ada pada batas atas, kisaran 10%-12%," ujar Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada Rabu (17/7/2024).

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga optimistis atas kinerja kredit perbankan pada tahun ini mengacu rencana bisnis bank (RBB). Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan memasuki semester kedua 2024, secara umum berdasarkan hasil revisi RBB, perbankan masih optimistis dapat mencapai target yang ditetapkan tahun ini. 

"Hal ini tecermin dari target kredit dan DPK [dana pihak ketiga] tahun 2024 yang direvisi ke atas dan masih searah dengan proyeksi OJK awal tahun," kata Dian dalam jawaban tertulis pada Senin (15/7/2024).

OJK sendiri pada awal tahun ini menargetkan kredit perbankan tumbuh 9%-11% sepanjang 2024. Meski begitu, di tengah tantangan likuiditas saat suku bunga acuan tinggi, sejumlah bank seperti PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) dan PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) mengerem ekspansi kredit mereka pada tahun ini.

Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan tren suku bunga acuan BI yang tinggi mampu menekan biaya dana atau cost of fund perbankan. Bank pun terus berupaya menjaga cost of fund-nya.

Kondisi tersebut mengharuskan bank memonitor performa kreditnya pula. Adapun, hingga saat ini CIMB Niaga masih membukukan pertumbuhan kredit yang positif 6%. Meski begitu, bank mengerem ekspansi kredit di sejumlah segmen.

"Dari target awal, ada penurunan di kredit korporasi yang masih terkendala karena faktor suku bunga yang relatif masih tinggi," kata Lani kepada Bisnis pada pekan lalu (10/7/2024).

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper