Kemudian, di sisi proteksi, selain memperkuat infrastruktur IT, awareness terkait risiko siber juga terus ditingkatkan, baik untuk pekerja maupun nasabah.
“Bank Raya berkomitmen untuk mengedepankan prudential banking dan meningkatkan kesadaran internal Pekerja Bank Raya melalui Forum Manajemen Risiko dan Forum Governance, Risk and Compliance [GRC] dengan dukungan Manajemen dan Direksi yang berperan aktif untuk melaksanakan Kode Etik Perbankan,” ucapnya.
Dari sisi deteksi, Bank Raya memiliki Fraud Detection System (FDS) yang berfungsi sebagai early warning system apabila terdapat transaksi di luar kebiasaan.
Lebih lanjut, dia menuturkan bahwa Bank Raya terus memperkuat implementasi manajemen risiko terkait risiko siber, dengan melakukan monitoring dan evaluasi key risk indikator yang telah diidentifikasi dan diukur sebelumnya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan monitoring, pengujian penetrasi dan audit keamanan secara berkala, termasuk sisi infrastruktur maupun pengamanan informasi, sebagai bentuk pengendalian dan pengawasan internal.
“Peningkatan kapabilitas IT, penguatan manajemen risiko dan pengawasan internal, yang didukung oleh awareness Pekerja, dengan pemberian pelatihan secara berkala dan membuat program kesadaran risiko siber yg bertujuan meningkatkan pemahaman terhadap jenis dan upaya ancaman risiko, diharapkan dapat memitigasi risiko siber menjadi lebih optimal,” ucapnya.