Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan multifinance PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. (WOMF) atau WOM Finance, milik taipan Boy Thohir, telah menyelesaikan proses penerbitan obligasi PUB V tahun 2024 senilai Rp 1 triliun. Obligasi tersebut telah didistribusikan dan dicatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) per 3 Juli 2024.
Direktur Keuangan WOM Finance Cincin Lisa Hadi mengatakan perusahaan menargetkan penerbitan obligasi sebesar Rp2 Triliun hingga akhir 2024.
“Namun, untuk saat ini perusahaan masih melihat kebutuhan pasar untuk penerbitan obligasi lainnya,” kata Cincin kepada Bisnis, Rabu (24/7/2024).
Cincin mengatakan penerbitan obligasi WOM Finance memungkinkan perusahaan mendapatkan sumber pendanaan tambahan yang bisa digunakan untuk membiayai aktivitas bisnis perusahaan. Menurutnya, obligasi membantu diversifikasi sumber pendanaan perusahaan.
Selain obligasi, lanjut Cincin perusahaan memperoleh sumber pendanaannya dari pinjaman bank dan pendanaan dari perusahaan induk.
Terakhir, dalam mendapatkan pendanaan, Cincin menyebut bukan tanpa tantangan. Dia menilai tantangan yang dihadapi oleh lerusahaan adalah ketersediaan dana yang terbatas di pasar keuangan akibat kondisi pasar yang tidak stabil.
“Selain itu, biaya pendanaan yang meningkat. Apabila suku bunga meningkat maka biaya pendanaan juga ikut meningkat,” tandasnya.
Obligasi Multifinance
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat nilai penerbitan obligasi oleh industri multifinance mencapai Rp13,24 triliun selama semester I/2024.
Angka tersebut menjadi yang terbesar dibandingkan dengan industri lainnya seperti pulp dan kertas yang mencapai Rp12,75 triliun dan lembaga keuangan khusus sebanyak Rp7,68 triliun.
Namun demikian, penerbitan surat utang multifinance mengalami penurunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya mencapai 12,35%. Total penerbitan surat utang multifinance pada semester I/2023 mencapai Rp15,11 triliun.
Sementara total penerbitan nasional sepanjang semester I/2024 yakni Rp61,29 triliun yang mana naik 33,29% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan pada Rp45,99 triliun pada semester I/2024.
Pada semester II/2024, Pefindo melihat geliat penerbitan obligasi oleh industri multifinance cukup tinggi. Berdasarkan data Pefindo, ada enam perusahaan yang sudah menerbitkan obligasi sepanjang 1–19 Juli 2024 atau akhir minggu lalu yang mencapai Rp4,77 triliun. Angka tersebut apabila bandingkan dengan semester I/2024 sudah sepertiga.
Pefindo optimistis penerbitan obligasi industri multifinance pada semester II/2024 merekah. Terlebih ada ekspektasi penurunan suku bunga pada paruh kedua tahun 2024 yang dapat menjadi katalis ke depan bagi penurunan yield benchmark. Hal tersebut dapat berpengaruh terhadap penurunan pricing di pasar obligasi korporasi.
“Jika suku bunga benar-benar turun pada semester II/2024, saya mengharapkan itu akan mendorong kupon turun, menarik minat multifinance untuk mengakses pasar surat utang,” kata Fixed Income Analyst Pefindo Ahmad Nasrudin.