Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SMI Sibak Penyebab Penurunan Kredit Infrastruktur

Penurunan aset perusahaan pembiayaan non-bank berdampak signifikan terhadap kinerja pembiayaan di sektor infrastruktur.
Jalan Tol Bogor - Ciawi - Sukabumi (Bocimi) Seksi 1 Ciawi - Cigombong - Dok. Kementerian PUPR.
Jalan Tol Bogor - Ciawi - Sukabumi (Bocimi) Seksi 1 Ciawi - Cigombong - Dok. Kementerian PUPR.

Bisnis.com, JAKARTA -- Penurunan aset perusahaan pembiayaan non-bank berdampak signifikan terhadap kinerja pembiayaan di sektor infrastruktur, termasuk PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI. Hingga Juni 2024, total aset SMI tercatat sebesar Rp114,01 triliun, turun 2,15% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan Juni 2023 yang mencapai Rp116,51 triliun.

Manajemen SMI menyatakan bahwa penurunan ini sejalan dengan turunnya outstanding pembiayaan publik, yang disebabkan oleh pembayaran pinjaman program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari pemerintah daerah. "Hal ini terkait pembayaran dari debitur pemerintah daerah atas pinjaman program PEN," kata pihak manajemen SMI kepada Bisnis pada Selasa (3/9/2024).

Selaras dengan penurunan aset, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa pembiayaan infrastruktur oleh Lembaga Keuangan Khusus (LKK) mengalami penurunan 12,61% yoy, dari Rp101,78 triliun pada Juni 2023 menjadi Rp88,94 triliun pada Juni 2024. Sebagai LKK di bawah Kementerian Keuangan, SMI memiliki peran penting dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional, terutama melalui pembiayaan pembangunan di pemerintah daerah.

Pada semester I/2024, SMI berhasil menyalurkan pembiayaan dan investasi sebesar Rp93,41 triliun, dengan total disbursement hingga Juni 2024 mencapai Rp10,59 triliun. Sebagian besar pembiayaan SMI didominasi oleh sektor jalan tol sebesar 30,4%, diikuti oleh sektor ketenagalistrikan (10,2%) dan transportasi (9,5%).

Sementara itu, Guru Besar Fakultas Teknik dan Direktur Center for Sustainable Infrastructure Development (CSID) Universitas Indonesia (UI), Mohammed Ali Berawi, mengungkapkan tren penurunan aset perusahaan pembiayaan non-bank sudah terlihat sejak September 2023. Menurutnya, penurunan ini disebabkan oleh sikap "wait and see" dari pelaku bisnis yang umum terjadi pada tahun politik, sehingga mempengaruhi total aset dan volume pembiayaan untuk proyek infrastruktur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper