Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kala Suku Bunga BI Turun, Ini Respons Adira Finance

Penurunan suku bunga dapat mendorong daya beli masyarakat dan dapat berdampak positif terhadap perusahaan.
Bagian luar Gedung Dewan Federal Reserve Marriner S. Eccles di Washington, D.C., AS, 14 Juni 2022./REUTERS-Sarah Silbiger
Bagian luar Gedung Dewan Federal Reserve Marriner S. Eccles di Washington, D.C., AS, 14 Juni 2022./REUTERS-Sarah Silbiger

Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan pembiayaan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) atau Adira Finance merespons positif penurunan bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI Rate. Adapun BI telah memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebanyak 25 basis poin ke level 6% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 17–18 September 2024.

Chief of Financial Officer (CFO) Adira Finance Sylvanus Gani M mengatakan perusahaan menyambut baik penurunan suku bunga acuan. Pihaknya berharap dengan adanya penurunan suku bunga tersebut dapat mendorong daya beli masyarakat dan dapat berdampak positif terhadap perusahaan.

Namun demikian, Gani mengatakan untuk saat ini Adira Finance masih perlu mengkaji penurunan suku bunga BI. 

“Namun, untuk penentuan suku bunga kredit kepada nasabah, Perusahaan juga  memperhatikan beberapa faktor lainnya yaitu seperti kompetisi pasar, likuiditas kredit di perbankan dan kondisi pasar modal mengingat sumber pendanaan Perusahaan selain dari perbankan juga berasal dari obligasi dan sukuk,” kata Gani kepada Bisnis, Rabu (18/9/2024). 

Gani menambahkan penurunan suku bunga acuan juga dapat berdampak positif terhadap biaya pendanaan perusahaan multifinance, sehingga berpotensi mempengaruhi margin bunga bersih (NIM). 

Namun demikian, lanjut dia, dampaknya terhadap perusahaan pembiayaan mungkin tidak terasa dalam jangka pendek, karena kombinasi sumber pendanaan perusahaan pembiayaan akan ada yang bisa di-reprice, ada juga yang belum.

“Tentunya, jika perbankan menurunkan suku bunga pinjaman, akan berdampak kepada perusahaan ketika memperoleh sumber pendanaan baru,” katanya. 

Gani menyebut saat ini 64% sumber pendanaan Adira Finance diperoleh dari pinjaman Bank dan sisanya diperoleh dari obligasi dan sukuk. Dia memastikan Adira Finance menjalankan strategi pendanaannya dengan melakukan diversifikasi sumber pendanaannya melalui dukungan dari pembiayaan bersama dengan perusahaan induknya yaitu Bank Danamon. 

“Serta memperoleh pinjaman eksternal [pinjaman bank dan obligasi] guna mendapatkan pendanaan yang optimal,”tandas Gani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper