Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Biang Keladi di Balik Bergugurannya 8 Dana Pensiun sepanjang 2024

Sepanjang Januari hingga September 2024 terdapat delapan Dana Pensiun Pemberi Kerja Program Pensiun Manfaat Pasti (DPPK PPMP) yang dibubarkan.
Ilustrasi dana pensiun./Bisnis - Albir Damara
Ilustrasi dana pensiun./Bisnis - Albir Damara

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) mengungkap biang kerok penyebab dana pensiun berguguran sepanjang 2024. 

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan dari Januari sampai September 2024 terdapat delapan Dana Pensiun Pemberi Kerja Program Pensiun Manfaat Pasti (DPPK PPMP) yang dibubarkan.

Staf Ahli Asosiasi Dana Pensiun Indonesia ADPI Bambang Sri Muljadi menjelaskan tantangan utama yang dihadapi oleh DPPK PPMP untuk dapat terus eksis adalah pada penyediaan dana oleh pendiri dana pensiun sesuai dengan Peraturan Dana Pensiun (PDP) setiap dana pensiun.

"Penyebabnya adalah pendirinya tidak mampu lagi untuk mendanai sesuai dengan PDP-nya dan rasio pendanaanya sudah kritis [kualitas 3]. Kalau dibiarkan akan merugikan peserta," kata Bambang kepada Bisnis, Selasa (22/10/2024).

Bambang menjelaskan strategi yang bisa digunakan DPPK PPMP agar tidak bubar adalah dengan mengelola kepesertaan dana pensiun lama dengan baik, diikuti komitmen pendiri dana pensiun untuk membiayai.

Selain itu, DPPK PPMP juga harus dikelola dengan menerapkan tata kelola yang baik dan manajemen risiko. Menurutnya, perusahaan pendiri dana pensiun dapat membentuk dana pensiun yang sehat berupa DPPK Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) yang menggandeng perusahaan lain sebagai mitra pendiri atau program kemitraan.

Apabila merujuk data OJK per semester I/2024, utang manfaat pensiun dan manfaat lain jatuh tempo DPPK PPMP melonjak 12,54% year-on-year (yoy) menjadi Rp117,24 miliar dari Rp104,17 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

Ketika utang manfaat pensiun naik, justru iuran dana pensiun sukarela turun dua bulan beruntun, yakni per Juni 2024 turun 9,02% yoy menjadi Rp17,49 triliun dari Rp19,23 triliun pada Juni 2023. Dan pada Juli 2024 sebesar Rp20,51 triliun, atau turun 5,12% yoy dibanding Rp21,62 triliun pada Juli 2023.

Melihat kondisi dana pensiun saat ini, Bambang masih optimistis dengan ketahanan DPPK PPMP yang masih berdiri. "Kemungkinan sampai akhir 2024 tidak ada lagi yang bubar," pungkasnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper