Bisnis.com, BOGOR — Perusahaan asuransi jiwa PT Perta Life Insurance atau PertaLife Insurance mencatatkan pendapatan premi sebanyak Rp1,2 triliun pada 2024 (unaudited), tumbuh 38,72% secara tahunan.
Direktur Keuangan & Investasi PertaLife Insurance Sigit Panilih mengatakan bahwa pencapaian premi tersebut di atas target Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) perusahaan pada tahun 2024.
"Untuk mendapatkan pendapatan premi tersebut, selain melalui captive, kami juga mengembangkan segmen non-captive. Jadi, ada balancing dari sisi revenue sebelumnya. Namun, paling signifikan memang di captive pada 2024," kata Sigit dalam acara Media Gathering PertaLife Insurance di Bogor, Jawa Barat pada Jumat (24/1/2024).
Adapun, PertaLife Insurance dimiliki oleh Dana Pensiun Pertamina sebanyak 71,39%, PT Timah Tbk, 27,83%, dan Menteri Keuangan Negara RI 0,78%.
Lebih lanjut, Sigit menambahkan bahwa hasil underwriting perusahaan mengalami penurunan sedikit. Namun, hasil investasi masih tinggi dibandingkan oleh target RKAB tahun 2024. Dia mengatakan bahwa kenaikan hasil investasi didorong oleh iklim investasi yang bagi pada tahun lalu untuk industri asuransi.
Apabila dilihat dari laporan keuangan, hasil investasi perusahaan mencapai sebanyak Rp142 miliar, yang mana sedikit turun dibandingkan pada 2023 taki Rp153 miliar.
Baca Juga
Hal tersebut juga memengaruhi laba setelah pajak yang mengalami penurunan 13,82% (year on year/YoY) menjadi Rp82,8 miliar pada 2024, di mana pada 2023 labanya mencapai sebanyak 96,13 miliar. Namun demikian, Direktur Utama PertaLife Insurance, Hanindio W. Hadi menyebut bahwa laba setelah pajak perusahaan masih berada di atas target RKAB 2024.
"Kenapa 2024 masih mencapai angka di atas target RKAB? Karena investasi dan premi windfall di bulan Desember itu ada satu produk yang nambah pendapatan ratusan miliar," katanya.
Lebih lanjut, PertaLife Insurance mencatatkan jumlah ekuitas sebanyak Rp591 miliar. Ekuitas perusahaan menguat 14,63% (YoY) dibandingkan Rp515 miliar pada 2023. Sementara liabilitas yang ditanggung perusahaan mencapai sebanyak Rp2,52 triliun, yang mana lebih banyak 6,77% (YoY) dibandingkan Rp2,36 triliun pada 2023.
Dari sisi jumlah aset, PertaLife Insurance mencatat aset sebanyak Rp3,1 triliun yang mana naik 8,23% (YoY) dari sebelumnya Rp2,87 triliun. Salah satu peningkatan terbesarnya terlihat dari aset investasi di Surat Berharga Negara (SBN) Ri yang meningkat Rp1,69 triliun dari sebelumnya Rp1,21 triliun.
Tingkat kesehatan finansial perusahaan dilihat dari Risk Based Capital (RBC) mencapai 347,90%. Angka tersebut jauh berada di atas ambang batas yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mencapai 120%.