Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adira Finance (ADMF) Bidik Kredit Kendaraan Baru Tumbuh hingga 15% saat Pasar Lesu

Target pembiayaan untuk kendaraan baru Adira Finance (ADMF) lebih tinggi target OJK untuk keseluruhan pembiayaan multifinance sebesar 8%-10%.
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang Adira Finance di Jakarta. Bisnis/Abdurachman
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang Adira Finance di Jakarta. Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan pembiayaan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. atau Adira Finance (ADMF) menargetkan pembiayaan untuk kendaraan baru, baik mobil maupun motor tumbuh 12,5% sampai 15% pada 2025.

Chief of Business & Portfolio Officer Adira Finance Harry Latif mengatakan target pembiayaan untuk kendaraan baru tersebut lebih tinggi target yang dipasang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk keseluruhan pembiayaan multifinance sebesar 8%-10%.

"Kendaraan baru ya kira-kira kita mau mencapai [pertumbuhan] 12,5% atau15%. Motor baru, mobil baru. Full year satu tahun. Jadi, kita lebih daripada yang ditargetkan OJK. Jadi mestinya tidak ada masalah," kata Harry saat ditemui di Jiexpo, Jakarta, Kamis (13/2/2025).

Saat ini pembiayaan yang dilayani Adira Finance meliputi kendaraan baru, kendaraan bekas dan dana tunai. Secara keseluruhan pembiayaan, Harry menjelaskan pihaknya menargetkan pertumbuhan 10%-15%.

Sementara itu, Niko Kurniawan, Direktur Sales, Service & Distribution Adira Finance mengakui saat ini pasar otomotif sedang lesu.

Mengacu data terbaru Gaikindo, total penjualan mobil secara wholesales tercatat sebesar 61.843 unit atau turun 11,3% secara year-on-year (YoY) pada Januari 2025 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 69.758 unit.

Sementara itu, penjualan ritel juga turun 18,6% YoY menjadi 63.858 unit pada Januari 2025, dibandingkan 78.437 unit pada periode yang sama 2024.

Untuk motor, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) melaporkan bahwa penjualan sepeda motor domestik mencapai 557.191 unit pada Januari 2025.

Angka ini kontraksi dibandingkan capaian pada periode Januari 2024, sebanyak 592.658 unit atau turun 5,98% yoy. "Walaupun market lagi melemah, kami akan tetap berusaha membantu untuk meningkatkan," jelas Niko.

Niko menjabarkan, caranya adalah dengan memperbanyak event-event pameran kendaraan. Selain itu, Adira Finance juga memperluas jaringan pasar sampai ke Indonesia Timur.

Kondisi 2025 juga menjadi semakin berat dengan adanya kebijakan pemeritah berupa opsen pajak kendaraan sampai PPN yang naik menjadi 12%. Meski demikian, Niko percaya pasar akan mampu beradaptasi.

"Tapi kalau kita lihat sekarang kecenderungan harga-harga mobil makin lama semakin terjangkau dengan masuknya brand China, jadi makin murah. Jadi, mungkin market juga akan adaptasi, yang tadinya yang segmen harga mahal banyak sekarang yang murah-murah mulai banyak," jelasnya.

Tidak berhenti sampai sana, kondisi ketidakpastian global menurut Niko juga membawa imbas ke pasar domestik. Menurutnya, ekonomi Indonesia tergantung juga dengan ekonomi dunia. Misalnya, dengan terpilihnya presiden AS yang baru, Donald Trump, yang membuat kebijakan proteksi pasar akan menimbulkan perang dagang antara Amerika dengan China.

"Kalau China melemah, impact-nya sangat luar biasa ke Indonesia, karena ekspor kita banyak ke China. Akibatnya ekonomi kita juga akan ikut melemah. Daya beli kita ikut melemah," pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper