Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemilihan Instrumen jadi Alasan Beda Hasil Investasi Asuransi Umum vs Jiwa

Sepanjang 2024, asuransi umum mencatat kenaikan hasil investasi 19,8% YoY, sedangkan asuransi jiwa mencatatkan penurunan hasil investasi 24,8% YoY.
Ilustrasi investasi/Dok. Freepik
Ilustrasi investasi/Dok. Freepik

Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden Direktur PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia (ACPI), Nicolaus Prawiro memberikan penjelasan alasan mengapa hasil investasi industri asuransi umum meningkat di saat asuransi jiwa mengalami kontraksi.

Sepanjang 2024, industri asuransi umum mencatat kenaikan hasil investasi 19,8% year on year (YoY) menjadi Rp7,43 triliun. Pada periode yang sama, industri asuransi jiwa mencatatkan penurunan hasil investasi 24,8% menjadi Rp23,91 triliun.

"Kemungkinan karena asuransi umum lebih banyak investasi di instrumen yang pendapatan tetap, sehingga tidak banyak terdampak pergerakan saham bursa yang turun," kata Nico kepada Bisnis, Kamis (6/3/2025).

Menurut Nico, pemilihan instrumen investasi pada pendapatan tetap oleh asuransi umum ini dikarenakan faktor karakteristik risiko yang dikelola asuransi umum, berbeda dengan yang ada di asuransi jiwa.

"Asuransi umum ini kan rata-rata penutupan jangka pendek, beda dengan asuransi jiwa yang jangka panjang, sehingga pola investasinya juga berbeda. Lagipula asuransi umum tidak menjanjikan hasil investasi seperti asuransi jiwa," tegasnya.

Adapun bagi ACPI sendiri, Nico memaparkan bahwa sepanjang 2024 hasil investasi perusahaan meningkat signifikan menjadi Rp13,24 miliar dibanding Rp7,92 miliar pada periode 2023.

Sementara itu komposisi penempatan investasi terbesar ACPI berada di deposito dengan presentase 60% dan reksadana 27%, serta obligasi sekitar 8%, dan baru sisanya investasi dalam instrumen saham.

"Strategi kami di 2025 tidak akan banyak berubah, karena karakteristik bisnis kami yang membutuhkan likuiditas tinggi, jadi kami masih tetap akan fokus dengan instrumen pendapatan tetap, selain itu kami taruh deposito di bank mengharapkan ada resiprokal bisnis dengan bank tersebut," pungkasnya.

Sebagai informasi dalam portofolio investasi skala industri, penempatan investasi pada saham oleh industri asuransi jiwa lebih besar dibanding asuransi umum.

Sepanjang 2024, penempatan investasi oleh industri asuransi jiwa di saham mencapai Rp133,99 triliun, terkoreksi 10,8% year on year (YoY). Dalam portofolionya, investasi pada saham ini menjadi porsi paling besar kedua bagi industri asuransi jiwa.

Sebaliknya, pada industri asuransi umum portofolio investasi di saham hanya menjadi urutan yang keenam terbesar, dengan nilai sebesar Rp5,04 triliun atau turun 4,6% YoY.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper