Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adu Laba Bank Jumbo, Mandiri (BMRI) hingga CIMB Niaga (BNGA)

Sejumlah bank jumbo atau bank dalam Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) IV telah merilis laporan keuangan kuartal I/2025. Simak ulasannya!
Patricia Yashinta Desy Abigail, Annisa Sulistyo Rini
Rabu, 30 April 2025 | 10:29
Ilustrasi keuntungan bank. /Freepik
Ilustrasi keuntungan bank. /Freepik

BRI

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mencatatkan laba bersih konsolidasian periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik Rp13,67 triliun per kuartal I/2025.

Capaian laba ini turun 13,92% secara year on year (YoY) dibandingkan periode yang sama pada 2024 sebesar Rp15,88 triliun. 

Mengacu laporan keuangan yang diterbitkan harian Bisnis Indonesia, Rabu (30/4/2025), pendapatan bunga BRI turut mengalami penurunan 1,51% menjadi Rp49,83 triliun per kuartal I/2025 dari Rp50,6 triliun pada kuartal I/2024. 

Namun demikian, beban bunga terkikis 0,88% menjadi Rp13,98 triliun dari Rp14,11 triliun. Sehingga pendapatan bunga bersih BRI mencapai Rp35,85 triliun dari Rp36,49 triliun setahun sebelumnya. 

Turunnya laba perseroan diakibatkan adanya kenaikan kerugian penurunan nilai aset keuangan alias impairment 14,58% jadi Rp12,27 triliun per kuartal I/2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp10,71 triliun. 

Selain itu adanya kenaikan pencadangan untuk mengantisipasi kerugian dari kredit yang disalurkan perusahaan sebesar 0,84% menjadi Rp81,57 triliun per kuartal I/2025 dibanding kuartal I/2024 yang sebesar Rp80,89 triliun

BRI turut membukukan penyaluran kredit Rp1.314,59 triliun, tumbuh 1,25% per kuartal I/2024 dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp1.298,31 triliun. Adapun penyaluran kredit untuk UMKM sebesar Rp1.126,02 triliun. 

Peningkatan penyaluran kredit dibarengi dengan adanya penurunan rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) gross BRI sebanyak 13 basis poin menjadi 3,14% di kuartal I/2025 dari 3,27% setahun sebelumnya. Adapun NPL net BRI hingga 31 Maret 2025 mencapai 0,89%, turun dari 1%. 

CIMB Niaga

PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) membukukan laba konsolidasian yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,8 triliun pada kuartal I/2025. Capaian ini naik tipis 7,36% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,6 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dimuat di harian Bisnis Indonesia, Selasa (29/4/2025), kenaikan laba CIMB Niaga didorong oleh pendapatan bunga yang mencapai Rp6,23 triliun, tumbuh 6,65% dibandingkan kuartal I/2024 sebesar Rp5,84 triliun.

Di sisi lain, beban bunga tercatat sebesar Rp2,91 triliun, meningkat 13,8% dari Rp2,59 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Dengan demikian, pendapatan bunga bersih CIMB Niaga tercatat sebesar Rp3,31 triliun hingga akhir Maret 2025.

Dari sisi penyaluran kredit, CIMB Niaga mencatatkan pertumbuhan sebesar 2% menjadi Rp171,07 triliun hingga kuartal I/2025, dibandingkan sebelumnya Rp167,71 triliun.

Di sisi lain, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross turun menjadi 1,85% dari 2,17% pada periode sebelumnya. Adapun NPL net tercatat 1,88%, membaik dari sebelumnya 2,17%.

Permata

PT Bank Permata Tbk. (BNLI) membukukan laba bersih tahun berjalan senilai Rp788,97 miliar pada kuartal I/2025.

Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu senilai Rp807,31 miliar, laba perseroan mengalami penurunan sebesar 2,27% secara tahunan (year on year/YoY).

Dikutip dari laporan keuangan Bank Permata, pendapatan bunga bersih pada periode yang berakhir pada 31 Maret 2025 terjadi peningkatan 1,64% YoY dari Rp2,49 triliun menjadi Rp2,53 triliun.

Pendapatan bunga Bank Permata tumbuh 2,80% YoY menjadi Rp4,26 triliun. Namun, pertumbuhan ini diiringi dengan kenaikan beban bunga 4,55% YoY menjadi Rp1,73 triliun.

Kemudian, beban operasional selain bunga bersih naik 4,74% YoY menjadi Rp1,51 triliun, yang salah satunya dikontribusi oleh kenaikan impairment menjadi Rp628,03 miliar dari Rp461,42 miliar.

Dari fungsi intermediasi, BNLI membukukan penyaluran kredit dan pembiayaan senilai Rp156,6 triliun selama tiga bulan pertama 2025. Nilai ini meningkat 6,0% YoY dibandingkan dengan kuartal I/2024 yang sebesar Rp147,8 triliun.

Halaman
  1. 1
  2. 2
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper