Bisnis.com, JAKARTA — PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) menyambut positif keputusan Bank Indonesia (BI) yang menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin menjadi 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 20—21 Mei 2025.
Penurunan ini diyakini akan memberikan dampak positif terhadap kinerja industri pembiayaan, termasuk bagi CNAF yang siap memanfaatkan momentum ini untuk mendorong pertumbuhan bisnis secara agresif, tetapi tetap hati-hati.
Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengatakan bahwa langkah BI ini menjadi angin segar bagi industri. Menurutnya dengan adanya penurunan tersebut tentunya akan berdampak positif terhadap kinerja bisnis khususnya CNAF karena diharapkan dapat menjadi booster yang dapat menarik minat masyarakat dan mendorong pertumbuhan pembiayaan.
“Tentunya, CNAF akan memanfaatkan momentum ini dengan menyalurkan pembiayaan dengan lebih agresif, dengan penurunan suku bunga ini akan memberikan ruang bagi perusahaan pembiayaan untuk menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat dengan lebih kompetitif bahkan dapat menjangkau lebih banyak profil nasabah dengan tingkat risiko lebih rendah,” kata Ristiawan saat dihubungi Bisnis pada Kamis (22/5/2025).
Ristiawan berharap sektor otomotif dapat terdongkrak dari penurunan suku bunga ini, yang tengah mengalami perlambatan.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan kendaraan di Indonesia turun 7,73% menjadi 267.514 unit sepanjang Januari hingga April 2025, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 289.917 unit.
Baca Juga
Ristiawan menilai, turunnya suku bunga dapat menjadi pemicu kebangkitan sektor tersebut. “Suku bunga yang turun diharapkan dapat membangkitkan kembali berbagai sektor ekonomi yang tengah lesu saat ini, salah satunya bisnis otomotif. CNAF melihat, suku bunga yang turun akan menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk mengajukan pembiayaan didorong juga dengan produk otomotif saat ini sangat banyak dan beragam dengan kualitas dan harga yang kompetitif,” katanya.
Meski begitu, CNAF tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan bisnis. Terlebih, Ristiawan bilang, ketidakstabilan makroekonomi tentunya masih akan terus bergulir, meskipun penurunan suku bunga menjadi satu hal yang positif bagi market.
Untuk menjaga kualitas portofolio pembiayaan, CNAF mengandalkan berbagai strategi mitigasi risiko. Ristiawan mengatakan CNAF masih akan tetap menjalankan bisnis dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dan meningkatkan aspek prudential perusahaan.
Sementara dalam menjaga kualitas aset, dia menyebut CNAF melakukan berbagai macam strategi di antaranya di proses akuisisi, CNAF menerapkan application score, di mana acceptance criteria calon nasabah dipengaruhi oleh hasil dari score itu sendiri.
“Selain itu sinergi bersama induk usaha, PT Bank CIMB Niaga Tbk., yang menyasar ke nasabah eksisting dengan record transaksi yang baik juga terus dijalankan,” tambah Ristiawan.
Tahun ini, CNAF menargetkan penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp9,5 triliun. Ristiawan mengatakan CNAF optimis dapat mencapai target tersebut.
“Terlebih lagi dengan adanya momentum penurunan suku bunga ini diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk mengganti atau membeli unit kendaraan mereka sehingga realisasi kredit pembiayaan kembali dapat kembali tumbuh,” pungkasnya.
Dari sisi kebijakan moneter, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan bahwa keputusan penurunan BI Rate sejalan dengan proyeksi inflasi yang tetap rendah dan stabil.
“Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 20 dan 21 Mei 2025 memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,50%,” kata Perry dalam konferensi pers, Rabu (21/5/2025).
Suku bunga Deposit Facility juga diturunkan menjadi 4,75%, sementara Lending Facility tetap di 6,25%. Perry menegaskan bahwa kebijakan ini bertujuan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
“BI tetap mencermati ruang untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai dinamika yang terjadi pada perekonomian global dan domestik,” ujarnya.