Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia atau Allianz Syariah mencatat pertumbuhan 12% secara year-on-year (YoY) pada bisnis usaha asuransi syariah menjadi Rp463 miliar pada kuartal I/2025.
Meski usaha asuransi tumbuh, Direktur Allianz Life Syariah Indonesia Vinny Anwar mengatakan laba setelah pajak perusahaan mengalami koreksi. Kondisi ini sejalan dengan tren yang dialami oleh industri asuransi secara umum pada awal tahun ini.
"Sejalan dengan data industri asuransi jiwa syariah yang disampaikan, Allianz Syariah juga mencatat penurunan dari sisi laba setelah pajak menjadi Rp30 miliar di kuartal I/2025," kata Vinny kepada Bisnis, Kamis (29/5/2025).
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), industri asuransi jiwa syariah per Februari 2025 mencatatkan rugi setelah pajak sebesar Rp180,02 miliar. Usaha asuransi jiwa syariah juga tercatat membukukan rugi sebesar Rp542,66 miliar.
Vinny mengatakan perolehan laba perusahaan dipengaruhi beberapa faktor, termasuk hasil investasi yang saat ini dipengaruhi oleh kondisi pertumbuhan ekonomi yang dinamis dan juga beban klaim.
Sepanjang 2024, Allianz Syariah mencatat kontribusi bruto sebesar Rp1,7 triliun dan melakukan pembayaran klaim sebesar Rp824,8 miliar. Dari jumlah tersebut, klaim asuransi kesehatan berkontribusi sebesar 61% terhadap total klaim yang dibayarkan.
Baca Juga
Meski terjadi penurunan laba perusahaan, Vinny memastikan hal tersebut tidak mengurangi komitmen dan fokus utama Allianz Syariah untuk selalu memenuhi tanggung jawab perusahaan. Aliianz Syariah juga memastikan setiap peserta dapat memperoleh manfaat yang maksimal dari layanan dan solusi produk finansial yang diberikan.
"Ke depannya, kami terus optimistis membukukan hasil kinerja positif, melihat perolehan kontribusi tetap menunjukkan pertumbuhan baik. Ini menandakan antusiasme dan kebutuhan masyarakat yang kondusif terhadap produk asuransi syariah," tegasnya.
Ihwal strategi perusahaan meningkatkan kinerja keuangan, Vinny mengatakan Allianz Syariah tetap optimistis terhadap potensi jangka panjang industri asuransi syariah. Perusahaan menerapkan strategi yang menyeluruh untuk menjaga kinerja tetap sehat dan berkelanjutan.
Dari sisi produk, Allianz Syariah terus berinovasi dengan menghadirkan solusi perlindungan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat terkini.
"Produk seperti AlliSya Flexi Medical Plan, AlliSya LegacyMax dan AlliSya Protection Life yang tidak hanya memberikan manfaat perlindungan secara komprehensif, tetapi juga menjunjung tinggi prinsip tolong-menolong dan keberkahan sesuai syariah," ujarnya.
Selain dari sisi inovasi produk, Allianz Syariah juga memperkuat kanal distribusi melalui pengembangan jalur keagenan berbasis syariah, perluasan kerja sama bancassurance dengan mitra perbankan seperti Maybank, SMBC dan OCBC Indonesia, serta mengoptimalkan kanal digital untuk meningkatkan efisiensi dan jangkauan layanan.
"Di sisi lain, Allianz Syariah aktif melakukan implikasi bisnis yang berorientasi pada profit dan marjin yang senantiasa mendorong tingkat kinerja keuangan perusahaan," katanya.